Pagelaran Rias dengan Balutan Pemecahan Rekor MURI

“Rekor Gunungan wayang tertinggi dari produk mie instant dianugerahkan dengan bangga kepada mahasiswa Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Teknik UNY Angkatan 2010, semoga karya ini menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi kita semua”, ungkap Sri Widayati Manager MURI. Pemecahan rekor MURI ini merupakan bagian dari Pagelaran Tugas Akhir mahasiswa Tata Rias dan Kecantikan bertajuk “THE GLORY OF BHARATAYUDA”. Pembuatan Gunungan ini sendiri menghabiskan sekitar 4000 produk mie Instan dengan tinggi 13 meter merupakan simbolisasi angka indah (cantik), serta pada pergelaran kami jatuh pada tanggal 13 ,bulan Maret dan pada tahun 2013.

“Desain Gunungan dengan tema “Potret Tradisi” yaitu sebuah bentuk refleksi dari gaya hidup global yang diterima secara kultur oleh masyarakat timur dan istilah perkawinan budaya mungkin menjadi senjata jitu untuk menerima budaya luar secara bijak”, ungkap Yeni Setianingsih, Ketua Panitia acaran ini.
“Alasan kami memilih bentuk gunungan wayang dalam pemecahan rekor MURI karena kami mengusung cerita wayang dengan tema The Glory of Bharatayuda sesi Karna Tandhing, sehingga hal tersebut sangat berhubungan yaitu pertunjukan seni drama tari dengan cerita wayang dan gunungan wayang itu sendiri”, tambahnya.
“Sedangkan untuk Pagelaran, dikemas dalam pertunjukan seni drama tari kontemporer yang terinspirasi dari kisah Bharatayuda sesi Karna Tandhing sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur serta mengangkat budaya kearifan lokal”, imbuhnya.
“Pertunjukan ini disuguhkan dalam sebuah karya dari mahasiswa Tata Rias dan Kecantikan bekerja sama dengan 46 mahasiswa Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni UNY sebagai talent drama tarinya dengan rias karakter, rias fantasi  dan penataan rambut yang dibalut dengan kostum dari re-cycle bungkus mie dimana hal ini sebagai bentuk keperdulian terhadap lingkungan atau “go green”.
“Pesan yang ingin kami sampaikan dengan acara Pagelaran ini adalah peduli lingkungan melalui sebuah kreatiftas seni serta menjadikan pembelajaran bagi kami khusunya dan bagi para penontin bahwa untuk memcahkan segala perbedaan yang ada tentunya diperlukan keagungan atau the glory, tutp Yeni.(hryo)