JUARA I IMERI-FKUI

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam tim Fisiotomation meraih juara 1 dalam kompetisi 1st Open Innovation yang dilaksanakan di gedung Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IMERI-FKUI). Mereka adalah Singgih Bekti Worsito (Pendidikan Teknik Mekatronika), Hernawan Prabowo, M. Giffari Anta P. (Pendidikan Teknik Elektronika), dan Anggun Fitria Agung (Pendidikan Biologi). Juara 2 diraih oleh tim dr. Muhammad Yusuf Hanif. Juara 3 tim EAde Firmansyah dan Juara Favorit diraih tim Hepatobilier. Pengumuman pemenang dilakukan di gedung IMERI Rabu, 12/4 yang penyerahan penghargaannya diberikan oleh Mohamad Nasir dari Kementerian Ristek Dikti RI.

Singgih menjelaskan, pada kompetisi tersebut kami mempresentasikan inovasi tentang ATASI (Alat Terapi Otot dan Sendi). Alat ini adalah diperuntukkan untuk fisioterapi sejak dini untuk penderita pasca stroke. Fisioterapi berguna untuk menstimulus syaraf, mengembalikan fungsi gerak serta mencegah atrofi sehingga pasien dapat kembali ke aktivitas normal untuk kegiatan sederhana.

“Alat ini merupakan alat bantu fisioterapi untuk mencegah atrofi otot lengan pada penderita stroke. ATASI memiliki graphics user interface (GUI) dan dikendalikan melalui smartphone android. Penggunaan ATASI INI sangat mudah yaitu dengan pemasangan pada pasien, konfigurasi dengan android, dan ATASI dapat digunakan”, lanjut Singgih.

Sementara itu Anggun memaparkan bahwa kompetisi tersebut diikuti kalangan mahasiswa, dosen, dokter, dokter spesialis, praktisi, ahli, hingga pengusaha. Acara final dilaksanakan 3 hari (11-13/3). Pada hari tersebut panitia membuka ruang bagi para peserta untuk berkonsultasi dengan para ahli dan pakar mengenai inovasi medis yang dimunculkan oleh para peserta. Tim Fisotomation dari UNY termasuk dalam 2 klaster dari 24 klaster yang ada di IMERI, yaitu klaster Medical Technology dan Neuroscience.

“Hal ini didasarkan pada inovasi yang kami buat berupa alat bantu perawatan untuk pasien pasca stroke. Hari kedua merupakan materi tentang marketing dimana produk yang nantinya akan kami hasilkan harus mampu diproduksi dan dipasarkan, maka strategi tersebut difasilititasi oleh pihak penyelengggara open innovation untuk seluruh peserta”, terangnya.

Grand final 1st Open Innovation di IMERI-FKUI dilaksanakan 12/4/17. Pada babak grand final ini, ke-8 peserta mempresentasikan hasil inovasinya kembali dengan pematangan produk yang lebih baik, dari segi inovasi, potensi, peluang video (penggunaan alat) hingga aspek pasar (marketing) dihadapan 8 juri yang terdiri dari dokter, praktisi, pengusaha hingga ahli marketing.