Keyborad Pembelajaran Braille

Tunanetra diartikan sebagai suatu cacat penglihatan sehingga menganggu proses belajar dan pencapaian belajar secara optimal namun hingga saat ini, sistem pembelajaran pengenalan huruf braille pada penderita tunanetra masih memiliki banyak kekurangan. Salah satunya adalah pada saat pembelajaran diperlukan peran serta seorang pengajar yang bukan penyandang tunanetra untuk mengenalkan bentuk-bentuk atau motif dari huruf braille. Pengajar tersebut harus menunjukkan dengan tepat motif dan huruf yang sedang diraba oleh penderita tunanetra. Hal ini tentu mempengaruhi kecepatan penderita tunanetra dalam mempelajari huruf braille karena penderita tunanetra tidak dapat melakukan pembelajaran secara mandiri.

Dari fakta tersebut, maka sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berinovasi dengan keyboard braille interaktif. Kelompok ini beranggotakan, Haris Imam, Fa’iz Naufal N, dan Ajie Prasetio dari Fakultas Teknik.

Haris menuturkan Keyboard braille interaktif ini merupakan media pembelajaran yang ditujukan untuk anak penyandang tunanetra dalam memahami dan mempelajari dasar komunikasi berupa huruf dan angka. 

Lebih jauh Haris menjelaskan bahwa Keyboard braille interaktif merupakan alat yang pada setiap tombolnya terdapat huruf braille diatasnya. “Jadi simple saja penggunaanya, jika tombol pada keyboard ditekan, maka speaker akan mengeluarkan suara yang sesuai dengan huruf yang ditekan,” tuturnya.

“Keyboard braille interaktif ini juga bersifat portable, mudah dibawa kemana saja sehingga anak penyandang tunanetra bisa menggunakan keyboard braille interaktif ini dimana saja dan kapan saja,” imbuh Haris.

“Semoga inovasi sederhana kami ini dapat sedikit membantu anak penyandang tunanetra dalam mempelajari huruf braille,” tambah Haris.

“Harapannya kedepan kami juga bisa memperoleh paten atas inovasi kami ini dan semoga bisa diproduksi secara masal dan benar-benar dapat digunakan sebagai media pembeajaran bagi anak penyandang tunanetra di SLB,” harap Haris dan kelompoknya.