Menjaring Bibit-Bibit Unggul Bidang Otomotif

Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat Otomotif (LCCO) 2018 di Ruang Sidang KPLT Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (11/05/2018). Lomba ini diikuti 17 tim dari 13 SMK se-Jawa Tengah dengan diawali dengan babak penyisihan melalui tes tertulis. Moch. Solikin, M.Kes., Ketua Program Studi Teknik Otomotif menjelaskan bahwa lomba ini bertujuan untuk menjaring bibit-bibit muda agar di masa datang dapat tampil sumber daya unggul pada bidang otomotif. 

“Kami berharap ajang ini mampu menjadi wadah untuk mengasah kemampuan dan kreativitas siswa-siwa SMK bidang otomotif”, paparnya. 

Selain itu, lomba ini juga sebagai salah satu upaya untuk menambah portofolio siswa SMK untuk bersaing saat seleksi masuk perguruan tinggi negeri khususnya jalur tanpa tes.

“Agak memprihatikan bila melihat fakta di lapangan bahwa siswa SMK yang sering kalah bersaing dengan siswa SMA saat seleksi masuk perguruan tinggi negeri khususnya jalur tanpa tes,” beber Solikhin.

“Hal ini dipicu karena minimnya perlombaan untuk katagori SMK padahal dalam seleski tanpa tes selain mempertimbangkan nilai rapor, raihan prestasi juga menjadi faktor penentu lainnya,” imbuhnya.

“Sehingga melalui lomba ini, kami mendorong para siswa SMK untuk lebih giat dan semangat dalam berkompetisi demi memaksimalkan bakat dan potensinya,” tuturnya.

“Sebagai contoh di jurusan kami, pendidikan teknik otomotif, sebagian besar mahasiswa berprestasi didominasi oleh mereka yang dari lulusan SMK bahkan saat ini beberapa alumni kami yang melanjutkan studnya ke luar negeri seperti Inggris, Australia, Itali maupun Jerman semuanya juga hasil didikan dari SMK,” ungkap Solikhin.

“Hal ini menunjukkan besarnya potensi siswa-siswa SMK untuk meraih prestasi akademik setinggi-tingginya”, tuutp Solikhin.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Widarto saat membuka acara menekankan pentingnya iklim kompetisi bagi para siswa. “Kompetisi adalah ajang untuk mengukur diri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajari,” ujarnya.

“Tentu, kami juga mengharapkan agar kegiatan ini bisa menjadi modal berharga bagi para siswa untuk terus memacu diri dalam meningkatkan kompetensinya masing-masing,” tutup Widarto.