Camp ELS, Sarana Edukasi Kepemimpinan Mahasiswa Teknika

ELS (Engineering Leadership School) yang diselenggarakan oleh BEM FT UNY telah memasuki tahun kedua. Tahun 2013 ini jumlah pendaftar ELS sebanyak 219 peserta yang berasal dari mahasiswa FT angkatan 2011 dan 2012.
ELS sendiri sebagai sarana pencetak calon pemimpin-pemimpin unggul, memiliki beberapa tahapan kegiatan sebagai langkah mencapai tujuannya, mulai dari Stadium General (SG), Kuliah I, Kuliah II, dan Camp.
Studium Generale ELS yang diselenggarakan di Hall Abdullah Sigit FIP menghadirkan banyak tokoh pemimpin terdepan kampus-kampus besar di Indonesia, antara lain Rivan Tri Yuono ketua DPM Universitas Indonesia, Bahrul Ulum Ketua Kongres Mahasiswa Universitas Brawijaya, dan Tarmidzi Taher Abdussalam Wakil Ketua BEM KM Universitas Gajah Mada.
Muatan-muatan yang diterima oleh para peserta ELS untuk mengasah jiwa kepemimpinannya antara lain muatan Leadership, Peran Mahasiswa, Public Relation, Manajemen Konflik, Prajurit dan Komandan, dan Team Work. Materi dikemas dalam metode ceramah dan ditekankan pada diskusi, baik secara diskusi klasikal maupun diskusi berkelompok. Dalam diskusi, peserta mengasah kepekaan terhadap masalah sekitar dan mengeksplorasi kemampuan menyampaikan pendapat di hadapan umum dan kemampuan memimpin kelompok. Diharapkan, ELS dapat memunculkan pemimpin-pemimpin muda masa depan dengan kapasitas yang membanggakan dan moral yang dapat dipertanggungjawabkan.
SG, Kuliah I dan Kuliah II telah berhasil dilaksanakan, dengan antusiasme tinggi dari peserta, sedangkan Camp ELS angkatan kedua (ELS#2) yang diselenggarakan pada tanggal 18-19 Mei 2013. Tempat penyelenggaraan camp berada di bumi perkemahan di luar wilayah kampus.
Upaya panitia menyelenggarakan acara camp sebagai puncak kegiatan ELS#2 di luar wilayah kampus UNY adalah upaya untuk menyatukan keakraban dan kesolidan antar peserta, karena dalam ilmu psikologi, perjalanan dan bepergian jauh akan membuat orang-orang yang terlibat didalamnya memiliki ikatan yang lebih erat. Hal itu akan diperkuat dengan kemampuan para peserta bekerjasama dalam beberapa game kepemimpinan.
Besar harapan Camp ELS dapat mengasah kepekaan peserta dalam menilik permasalahan, permasalahan yang lebih luas, tidak hanya di lingkup kampus, namun juga di luar kampus, ada banyak permasalahan yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa sendiri nantinya akan kembali kepada rahim nya, yaitu masyarakat, terlebih lagi karena masyarakat memiliki kepercayaan tinggi terhadap mahasiswa untuk membantu memecahkan masalah mereka dan membuat lingkungan mereka lebih maju dengan ilmu tinggi yang dimiliki oleh sivitas akademika yang bergelar Mahasiswa. (meg)