Ilmu membuat kita tetap hidup dalam kematian

Hanya orang yang memiliki jasa atau pun manfaat bagi masyarakat yang akan terus dihiasi kebaikan meskipun sudah meninggal dan, bagi seorang akademisi, buku atau karya tulis akan membuat mereka tetap hidup dalam kematian sehingga ilmu yang diajarkan takkan dibatasi usia. Demikian kutipan tausiah Ustad HM Jazir ASP., dalam acara Syawalan Keluarga Besar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (01/06/2018)

Ia mengatakan bahwa syawalan merupakan media evaluasi diri, “apakah diri kita sudah punya tinggalan-tinggalan kebaikan yang kelak dapat menghidupkan kita dalam kematian,” ujarnya
“Bulan syawal juga diharapkan menjadi momentum dalam memacu diri untuk lebih produktif dalam sharing ilmu baik sehingga dapat memaksimalkan kebermanfaatan kita di dunia ini,” imbuh Ustadz Jazir.

Lebih jauh, Ustad HM Jazir mengatakan bahwa semua orang memiliki kelebihan namun terkadang manusia justru lebih banyak melihat kekurangan dan hal ini lah yang sering menghambat kekompakan kerja.

“Dalam sebuah tim kerja semestinya kelebihan tiap individu bisa dimaksimalkan bila kita bisa menghargai potensi dari masing-masing individu sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan saling menguatkan,” lanjutnya. 

Sementara itu, Rektor Univesritas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. dalam sambutannya menuturkan bahwa Syawal mesti dimaknai sebagai momentum peningkatan diri sebagai ciri kemabruran kita setelah melakukan ibadah puasa.

“Momen ini juga merupakan sangat penting untuk memperkuat silaturahmi yang intinya tentang pengembangan nilai-nilai hormat,” ucap Rektor UNY.

“Serta pentingnya jabat tangan diantara kita selain bermakna saling memaafkan namun juga menjadi upaya dalam menjaga ukhuwah dan semangat bersatu sebagai keluarga besar Universitas Negeri Yogyakarta,” tutup Rektor UNY.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Teknik Univesritas Negeri Yogyakarta, Dr. Widarto mengatakan dengan mengusung semangat merajut ukuwah untuk Fakultas Teknik yang unggul dan barokah, “kami yakin melalui kekompakan dan suasana kekeluargaan yang hangat pasti akan menimbulkan suasana kerja yang nyaman dalam memajukan institusi yang kita cintai ini”, ujar Dekan FT UNY.
“Filosofi ketupat nampaknya juga sangat dekat dengan ilmu management modern yakni evaluasi 360 derajat dimana bentuk ketupat sangat sesuai dengan hubungan menyeluruh yakni ke atas kanan kiri hingga bawah,” tutupnya.

Dalam acara ini juga dilangsungkan pelepsan purnatugas dosen dan karyawan di lingkungan FT UNY serta pamitan haji.