Inovasi Kuliner Berbasis kacang-kacangan tuk dorong pemanfaatan pangan lokal

Mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Boga (S1) dan Teknik Boga (D3), Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan Proyek Akhir Boga 2018 “Wonderfood” dengan tagline “Wonderful Nuts for Food Innovation” di Auditorium UNY (04/05/2018). Pagelaran Boga ini mengusung semangat inovasi kuliner berbasis kacang-kacangan untuk mendorong pemanfaatan pangan lokal” dalam Pameran Proyek Akhir Boga 2018.

Ahqid Tyas Pambudi, ketua panitia, menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi kampus dalam pengembangan kuliner bangsa karena keberagaman kuliner ini mesti dijaga serta dikembangkan agar tidak tergerus zaman. “Selain menyoroti penguatan hubungan anatar sektor pariwisata dengan dunia kuliner, pameran ini juga sebagai gairah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional karena sungguh ironis bila bangsa yang notabene merupakan negara agraris tetapi masih mengimpor bahan pangan dari negara lain,” timpalnya.

Pameran ini diikuti sembilan puluh dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Boga dan Teknik Boga angkatan 2015 dari pateseri maupun jasa boga. Pagelaran ini juga dilangsungkan dengan sistem penjurian untuk menentukan karya-karya terbaik mahasiswa. 

Sementara itu, Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada para mahasiswa dengan krasinya sehingga mampu meningkatkan nilai produk makanan berbahan kacang-kacangan. “Kalo di desa kan biasanya kacang-kacangan hanya digoreng atau dijadikan peyek namun disini, dengan sentuhan kreativitas, para mahasiswa bisa mengolahnya menjadi cookies, tart, galantine, lasagna dan lain-lain,” ucap Rektor UNY.

“Kuliner tentu memiliki peran strategis dalam memperkuat identitas bangsa di forum internasional. Karenanya, pameran proyek akhir boga ini menjadi upaya dari kampus untuk memberikan bukti serta referensi pengeolahan bahan lokal nusantara menjadi produk makanan global bercita rasa tinggi,” tambah Sutrisna.

“Saya berharap inovasi dan temuan hasil riset ini dapat didaftarkan dalam HKI sehingga bisa diperoleh hak komersial dari produk yang dikembangkan,” tutupnya.

“Selain itu, mahasiswa juga mesti terus “melek” terhadap pasar sehingga bisa terus berinovasi mengikuti selera masyarakat,” tutupnya.