JUARA II LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL FIPER 2018

Kemampuan orang Indonesia dalam hal bahasa inggris, masih kurang bahkan dari hasil survey EF EPI (English First English Proficiency Index) pada tahun 2016, Indonesia menempati posisi ke 32 dari 72 negara di dunia dengan total score 52 tentang penguasaaan Bahasa inggris. Melihat fakta tersebut sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta membuat inovasi media pembelajaran bahasa inggris dan pengenalan budaya berbasis Augmented Reality. Inovasi ini membawa mereka meraih Juara II dalam kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional FIPER 2018, yang diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya-UNESA (18- 20/10-2018).

Kelompok mahasiswa ini adalah Aan Yuliyanti dan Rofifatul Hanifah dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris serta Ahmat Prabowo dari Pendidikan Teknik Otomotif. 

Karya yang digagas ketiga mahasiswa ini berjudul “SMART-LEC” (Learning English and Culture) yang merupakan inovasi kreatif sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris dan budaya berbasis Augmented Reality yang dapat digunakan siswa kelas 3-5 Sekolah Dasar.

Aan, selaku ketua tim, menjelaskan bahwa model media pembelajaran ini berupa penyusunan kalimat dari kata acak menggunakan bantuan tali yang bacaannya bernilai kebudayaan. “Disamping membantu siswa dalam belajar menyusun kalimat Bahasa Inggris yang benar, media ini juga bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai kebudayaan bagi siswa,” ujar Aan.

Semantara itu, Rofifatul Hanifah menjelaskan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris, seorang siswa tentu pernah mengalami hambatan-hambatan sehingga melalui media ini kami berharap dapat membantu siswa dalam belajar Bahasa inggris dengan mudah dan menyenangkan.

Karena kalau guru mengajar Bahasa inggris dengan cara yangmonoton atau sepaneng, siswa akan takut dan akhirnya menganggap bahasa inggris sebagai mata pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan,” ujar Rofi.

Lebih jauh tentang media pembelajaran ini, Ahmat menjelaskan bahwa selain memungkinkan untuk diterapkan secara sederhana, “Kami juga mengadopsi system Argumented Reality sehingga dapat menampilkan media secara nyata atau 3D yang menampilkan video dan output suara,” terangnya.

Dengan mengangkat tema "Kreativitas dan Inovasi tanpa batas Sebagai Generasi Solutif Guna mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG's) 2030" ,Kompetisi FIPER 2018 sendiri betujuan sebagai forum untuk menghasilkan karya dan inovasi mahasiswa dalam berbagai bidang  sebagai kontibusi untuk kemandirian bangsa.