Juara II Pinang Invention, Innovation and Design (Pinang IID) Competition 2017 di Universiti Teknology Mara, Malaysia

Mahasiswa UNY berhasil mendapat Juara 2 meraih medali perak dalam ajang Pinang Invention, Innovation and Design (Pinang IID) Competition 2017 di Universiti Teknology Mara, Malaysia yang diselenggarakan pada 25-26 April 2017 di Dewan Besar, Uitm Cawangan Pulau Pinang, Malayisa. UNY diwakili oleh 2 Tim, Tim 1 berangggotakan Ageng Widi Atmoko (Pendidikan Teknik Elektro), Irmawati (Kebijakan Pendidikan), Fauziyah Dyah A (Kimia), Rizal Justian Setiawan (Teknik Mesin) dan Titik Wulandari (Matematika) berhasil mendapatkan juara 1 dan meraih medali emas.

Tim 2 beranggotakan Ageng Widi Atmoko (Pendidikan Teknik Elektro, Dyah Ayu Pratiwi (Pendidikan Teknik Elektro), Aan Yuliyanti (Pendidikan Bahasa Inggris), Ria Oktaviani (Biologi) dan Ilham Surfani (Pendidikan Teknik Mesin)

Acara ini diikuti oleh lebih dari 150 inventor dari beberapa negara, diantaranya adalah Malaysia, Indonesia, Taiwan, Thailand, Singapura, Kamboja, Korea dan beberapa negara lainnya. Kategori para peserta meliputi : Academicians and Industry  Players, Tertiary  Institution  Students, Secondary School Students dengan berbagai bidang karya yaitu : Mechanical Engineering, Electrical Engineering, Civil Engineering, Health Sciences, Social Sciences, Design and Creativity, Food Technology.

Tim UNY tergabung dalam kategori Electrical Engineering dengan karya yang pertama berjudul ASTROVER : A Device To Feed Fish Automatically, Based On Fish Response Toward Water Temperature With Centrifugal Spread System As A Solution To Optimizing The Fish Cultivation atau Inovasi alat pemberi pakan ikan otomatis berdasarkan respon ikan terhadap suhu air dengan sistem penyebaran sentrifugal yang tersebar melingkar menjauhi pusat putaran. Karya yang kedua berjudul CODTOOLS : Color Detection Tools For Sufferers Of Visual Impairment And Color Blindness atau alat bantu pendeteksi warna untuk membantu tunanetra dan penderita buta warna.

Titik Wulandari menceritakan bahwa pada kompetisi ini terdapat para pesaing yang berasal tidak hanya dari mahasiswa melainkan kalangan dosen, aktivis dan praktisi yang sudah ahli di bidangnya. “Bahkan tim kami merupakan salah satu tim termuda diantara kontestan lainnya,” kenang Titik.

Titik menambahkan bahwa lomba ini berkonsep presentation and exhibition, dimana semua peserta diberikan fasilitas berupa stan untuk gelar produk. “Perangkat yang harus disediakan dalam ajang ini adalah poster, artikel, produk inovasi, dan alat-alat penunjang lainnya seperti foto-foto alat dan sertifikat pendukung,” imbuhnya.

“Penjurian dilakukan dengan cara presentasi dan tanya-jawab menggunakan Bahasa Inggris dengan dua orang juri seputar deskripsi karya, biaya produksi, implementasi, dan potensi paten,” lanjutnya.

Sementara itu Ageng Widi menjelaskan bahwa dalam  meraih suatu pencapaian bukan suatu hal yang mudah bagi Tim. “Perjuangan dimulai dari pencarian event, proses pengiriman abstrak, penyusunan proposal, pembuatan alat, uji coba dan validasi ahli yaitu dosen, hingga saat presentasi yang semuanya mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit,” ujarnya.

 “Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini, kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan kami, dan semoga event perlombaan seperti ini nantinya bisa bermanfaat bagi para peserta terkait dengan kompetisi Internasional dan Masyarakat luas terkait dengan implementasi dari produk-produk yang dibuat oleh Mahasiswa,” tutup Ageng. (ageng)