Kecerdasan Belajar sebagai Pengungkit Kemajuan Karir & Profesi

Kecerdasan manusia secara alami terkait dengan konteks kehidupan sosial di masyarakat. Kecerdasan manusia dalam konteks Abad XXI dapat diwujudkan melalu konsep Wiweka Sanga dimana “wiweka” berarti kecerdasan dan “sanga” artinya sembilan. Wiweka sanga adalah sembilan kecerdasan kontekstual berbasis profesi di masyarakat dan dunia kerja. Demikian inti penjelasan Dr. Putu Sudira saat memaparkan hasil kajiannya.

Lebih lanjut, dosen Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta ini menjelaskan bahwa kecerdasan belajar merupakan inti dari delapan kecerdasan ganda kontekstual lainnya yaitu kecerdasan emosional-spiritual, kecerdasan sosial-ekologis, kecerdasan intelektual, kecerdasan kinestetik, kecerdasan ekonomika, kecerdasan politik, kecerdasan teknologi, serta kecerdasan seni budaya.

“Dalam perspektif kecerdasan ganda kontekstual wiwekasanga pendidikan dalam seluruh dimensi proses pemberian pengalaman belajar harus mampu menumbuhkan sikap mental dan moral peserta didik sebagai learning people yang mampu menumbuhkan kecerdasan belajar sebagai titik sentral,” terangnya

“Karena sebagai learning person peserta didik secara kritis dan kreatif meningkatkan potensi dan kompetensi biologis dan psiklogis yang dimilikinya,” ujar Putu Sudira

Menurutnya, Wiweka sanga dapat diaplikasikan dalam pendidikan untuk pengembangan kemampuan komprehensif dan bersifat kontekstual

 “Di era teknologi informasi dan komunikasi, kecerdasan belajar menjadi pengungkit kemajuan karir dan profesi bagi setiap orang. Kecerdasan belajar yang baik dapat memacu tumbuh dan berkembangnya delapan kecerdasan lainnya,” lanjutnya.

“Pendidikan dalam kerangka pengembangan potensi, kompetensi, dan nilai-nilai luhur (noble values) membutuhkan pengembangan kecerdasan kontekstual wiwekasanga karena Pendidikan sudah pasti berhubungan dengan pengembangan diri manusia dengan seluruh nilai-nilai kemanusiaannya,” beber Putu Sudira

“Secara ideal seseorang akan sempurna dalam berkarir dan berkarakter jika mampu menumbuh wiwekasanga dengan baik. Kecerdasan yang dimiliki kemudian digunakan secara cendikia dan mandiri dalam bentuk tindakan/kerja untuk memecahkan permasalahan-permasalahan hidup,” tandasnya. (hryo)