Mahasiswa Ciptakan Mesin Pemeras Santan

Sekelompok mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Hendris, Dharma Panca Sandi, Nur Wahid dan Doni Setiawan menciptakan suatu inovasi baru yakni mesin pemeras santan. Mesin ini dapat membantu untuk industri Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan mengoptimalkan pemerasan santan kelapa menggunakan sistem ulir tekan.

Dharma, salah satu angggota kelompok, menjelaskan latar belakang pembuatan mesin dibawah bimbingan Dosen FT UNY, Tiwan M.T, ini karena kelapa merupakan salah satu produk pertanian nasional dan telah menjadi komsumsi serta penyokong ekonomi yang menyatu dan akrab dengan masyarakat Indonesia. “Salah satu produk dari kelapa adalah santan kelapa yang merupakan hasil dari perasan dari lapisan putih atau endosprem. Santan kelapa merupakan bahan baku untuk berbagai jenis makan dan pangan bagi seluruh masyarakat indonesia dan santan kelapa juga menjadi bahan baku pembuatan minyak goreng”, jelasnya.

Namun Berdasarkan pengamatan yang mereka lakukan di pasar-pasar, home industry, dan restoran, orang-orang masih menggunakan pemeras santan yang sederhana yaitu dengan menggunakan tangan yang harus menggunakan saringan agar parutan kelapa bisa terperas dengan baik ataupun dengan sistem press yang menggunakan plat yang parutan kelapanya dimasukan kedalam tabung lalu dipress dengan menggunakan tenaga manusia yang membuat hasil dari perasan parutan kelapa tidak bisa optimal dan memerlukan banyak pekerja untuk melalukannya.“Melihat hal itu kami berinisiatif untuk menghasilkan mesin pemeras santan yang memenuhi kreteria seperti, harga pembuatan yang relatif terjangkau bagi industri menengah, mesin memiliki kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan industri menengah, mudah digunakan dan memiliki nilai safety bagi operator mesin, Mudah dalam perawatanya dan perbaikan apabila terjadi kerusakan serta parutan kelapa tertekan secara maksimal sehingga santan yang dikeluarkan lebih banyak”, tambahnya.

Dharma membeberkan bahwa kapasitas mesin yang menghabiskan ongkos produksi Rp. 3.834.400,00 adalah 16 Kg/jam, dimensi mesin sebesar 600 mm x 260 mm x 745 mm, kecepatan putaran mesin  26 rpm, Sumber penggerak menggunakan Motor Liastrik Ac ½ Hp, sedangkan sistem transmisi memakai komponen reduktor yakni pully, v-belt, reduser rasio 1:40. Sehingga mesin ini mampu menghasilkan 3,8 kg Santan dari 4 kg kelapa parut.

Lebih jauh Dharma menjelaskan proses kerja alatnya yaitu sumber putaran dari motor listrik yang terhubung dengan trasmisi reducer ratio putaran 1:40. Putaran dari reduser akan direduksi oleh transmisi pully dengan sabuk yang terhubung langsung dengan ulir tekan (screw press). “Selanjutnya, parutan kelapa dimasukan kedalan tabung dari corong masuknya parutan kelapa, kemudian parutan kelapa akan tertekan secara otomatis oleh ulir dan didinding-dinding tabung yang akan membuat parutan kelapa mengeluarkan santannya. Santan tersebut akan turun melalui lubang-lubang aliran santan selanjutnya akan turun ke corong turunan santan, parutan kelapa yang telah terperas akan terus menuju lubang keluar yang bisa diatur pengeluaran ampasnya,” tuturnya.

Kedepan kelompok ini akan terus menyempurnakan mesin ini salah satunya dengan diperbaiki dengan menyempitkan picth dari ulir tersebut agar ampas kelapa bisa terperas sempurna dan perenggangan saat plat ulir dilakukan harus hati-hati agar selisih antara plat ulir dan tabung sesuai. (haryo)