Nova Suparmanto terpilih sebagai Pemuda Pelopor Kategori Inovasi Teknologi 2016

Nova Suparmanto, Alumni Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta terpilih sebagai Pemuda Pelopor Kategori Inovasi Teknologi 2016. Program Pemuda Pelopor sendiri bertujuan untuk memilih pemuda-pemudi Indonesia yang memiliki karya kreatif serta solutif bagi masyarakat.

Seleksi dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi, hingga nasional. Seleksinya cukup ketat dan jurinya tentunya sangat kompeten di bidangnya. Di antara 5 kategori yang ada, Nova memilih bidang inovasi teknologi. Di sini, Nova mempresentasikan dan memperkenalkan Kompor Batik Astoetik atau Auto Electric Stove for Batik. Dewan juri dibuat terpukau dengan konsep dan gagasan yang dibawakan Nova, maka tak heran seleksi di tiap level berhasil Nova selesaikan hingga mengantarkannya meraih gelar pemuda pelopor nasional kategori inovasi teknologi 2016.

Astoetik sendiri berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti sekitar tahun 2012, Nova bersama rekan kuliahnya mengembangkan inovasi kompor listrik untuk membatik. adalah produk inovasinya dan tak dinyana inovasi tersebut mendapat banyak apresiasi dan tanggapan dari berbagi pihak. Inovasi Astoetik terus mengalami penyempurnaan baik dari segi desain produk (tampilan), ukuran, maupun aspek-aspek lain. Bahkan inovasi ini pernah mendapat pendanaan (Business Incubation) dari RAMP IPB, Inotek dan Lemelson Foundation (Sebuah yayasan yang mendukung inovasi, kreativitas, dan pengembangan teknologi Tepat Guna).

Nova mencoba menawarkan inovasi kompor listrik sebagai solusi alternatif kompor batik tradisional. Kompor batik tradisional menggunakan bahan bakar minyak tanah sebagai sumber energinya. Selain tidak ramah lingkungan karena asap pembakaran yang ditimbulkannya, minyak tanah mulai langka di pasaran. Pun jika ada harga cukup mahal. Kompor batik Astoetik hadir menawarkan fitur yang lebih ergonomis dan ramah lingkungan. Desainnya sangat eye catching juga sangat kental unsur seni dan estetikanya. Ada aksen atau lukisan batik pada beberapa seri Astoetik. Keunggulan yang lain, kompor ini mampu menghemat energi hingga 30-40% jika dibandingkan produk lain sejenis. Suhunya pun bisa diatur secara manual dan otomatis. Harganya relatif terjangkau bagi para pengusaha batik. Produk Astoetik telah didaftarkan hak patennya dan saat ini sedang dalam proses sertifikasi SNI

Kemudian, selepas lulus dari UNY di tahun 2014, Nova meresmikan PT Putra multi Cipta Teknikindo dengan produk unggulan kompor listrik Astoetik. Tidak hanya itu, Nova pun mendirikan sebuah pusat pelatihan membatik bernama Sanggar Batik Astoetik di Desa Jeblog, Kasihan Bantul. Di sana Nova dan tim akan berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada siapa saja yang berminat belajar membatik.

Sedari awal kuliah Nova juga sudah aktif di organisasi kemahasiswaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tercatat Nova pernah menjadi ketua UKMF Matriks Fakultas Teknik dan ketua divisi Teknologi Tepat Guna (TTG) UKM Rekayasa Teknologi (Restek) UNY. Saya pertama kali mengenalnya saat Nova menjadi ketua panitia Workshop One Day Technopreneurship di mana mengundang seorang pembicara yang merupakan pelopor di bidang energi listrik mikrohidro, Ibu Tri Mumpuni. Jika kamu seorang aktivis energi terbarukan pasti tidak asing dengan Ibu Tri Mumpuni.

Bersyukur dan berbagi adalah motto yang selama ini Nova pegang. “Dengan mensyukuri segala karuniaNya, kita akan dianugerahi semakin banyak rejeki baik dalam wujud materi maupun nonmateri,” ujar Nova.

Dalam berbagai kesempatan, Nova pun kerap berbagi pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya dalam bentuk workshop, talkshow atau seminar. Nova berbagi cerita tentang teknologi, inovasi, dan dunia teknopreneurship yang kini digelutinya.

Berkat konsistensinya dalam mengembangkan Astoetik, di tahun 2013 Nova terpilih menjadi jawara Mandiri Young Technopreneur bidang produk nondigital. Selain itu, Nova pernah menyabet medali emas di ajang bergengsi PIMNAS 2013 dengan inovasi "Tiang Lompat Tinggi Elektrik." Atas prestasinya tersebut Nova pernah terpilih menjadi mahasiswa berprestasi fakultas teknik UNY. Di tahun 2014 Nova juga menyandang gelar lulusan terbaik prodi pendidikan teknik informatika. (Arinta Setia Sari-Indonesia Tempo)

(sumber: http://indonesiana.tempo.co/read/95032/2016/10/18/arintasetia/nova-supar...)