Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Pemesinan Bubut

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi permesinan bagi teknisi-teknisi industri diwilayah Yogyakarta. Agenda ini berjalan selama 12 hari dengan diikuti oleh 20 peserta dari sektor industri kesehatan maupun manufaktur lainnya.

Wakil Dekan I FT UNY, Dr. Widarto, dalam sambutannya saat pembukaan (23/05-2016) menyuntikan semangat kepada seluruh peserta untuk mengikuti program pelatihan dengan sebaik-baiknya. “Program pelatihan telah disesuaikan dengan spesifikasi bidang kerja bapak-bapak sekalian sehingga diharapkan dapat meningkatan kompetensi dan berdampak pada kinerja yang lebih baik,” ujar Dr. Widarto.

“Selain itu, nanti juga akan ada serangkaian ujian sertifikasi dan bagi peserta yang lulus, akan mendapat sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)”, tambah Wakil Dekan I
“Sudah kita ketahui bersama, di era MEA ini, sertifikasi kompetensi kerja menjadi sangat strategis, terutama dari pemangku kepentingan pengguna untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja terutama yang berasal dari negara lain,” tutup Wakil Dekan I

Sementara itu perwakilan dari Dewan Pengarah Lembaga Sertifikasi Profesi Logam Mesin Indonesia (LSP-LMI), Drs. Sutopo dan Eko Budi Darmawan, ST yang juga turut hadir dalam pembukaan mengamini apa yang telah disampaikan dari pihak fakultas.

Drs. Sutopo menyebutkan bahwa sesuai dengan mandat Kementerian Ketenagakerjaan, “demi memperbanyak tenaga kerja Indonesia yang memiliki sertifikasi kompetensi kerja, BNSP dan LSP memprioritaskan layanan sertifikasi kompetensi kerja sesuai bidang masing-masing berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), standar khusus dan/atau standar internasional yang telah disusun.”

Saat ini Indonesia sendiri telah memiliki 389 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, 38 standar khusus serta standar internasional sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi kompetensi di Indonesia.

Sementara itu, Riswan Dwi Jatmiko, M.Pd., selaku ketua panitia menjelaskan bahwa materi pelatihan terdiri dari K3 dan praktik pemesinan dengan mesin bubut. “Serta pelaksanaan tes sertifikasi terbagi dalam bentuk ujian tulis, praktik dan wawancara”, terang Riswan.