Pelatihan Leadership FT UNY

“UNY terus berupaya mengembangkan soft skills mahasiswa sebelum mereka lulus dan terjun ke dunia kerja maupun masyarakat. Keterampilan tersebut difokuskan padasuccess skills, creativity skills, leadership skills, serta entrepreneurship skillsdansetelah melalui beberapa tahap pelatihan untuk kamampuan-kemampuan tersebut, saat ini FT UNY berupaya untuk mengembangkan leadership skill karena kelak anda semua adalah calon pemimpin”, ujar Wakil Dekan III FT UNY, Dr. Budi Tri Siswanto dihadapan para mahasiswa peserta pelatihan Kepemimpinan di Aula KPLT (31/05/2014).

Wakil Dekan III FT UNY menambahkan bahwa pengetahuan terkaitleadership sangat penting untuk ditularkan kepada para mahasiswa agar kelak mereka mampu menjadi pemimpin yang efektif dan efisien dengan memulai dari unit paling kecil yakni memimpin diri sendiri.

Pelatihan ini dibagi menjadi empat gelombang dengan sistem random agar satu Program Studi dapat berbaur dengan Program Studi yang lain. FT UNY menghadirkan empat narasumber yang merupakan para dosen internal FT UNY yakni, Dr. Widarto, K. Ima Ismara, M.Pd., M.Kes., Putut Hargiyarto, M.Pd., serta Fitri Rahmawati, M.P.

Dr. Widarto mengedepankan tentang kepemimpinan transformasional terutama pada penerapannya di sekolah mengingat para mahasiswa yang dipersiapkan sebagai pendidik. “Asumsi yang mendasari kepemimpinan  transformasional adalah bahwa setiap orang akan mengikuti seseorang yang dapta memberikan mereka inspirasi, memiliki visi yang jelas, serta cara dan energi yang baik untuk mencapai sesuatu tujuan baik yang besar”, tutur Dr. Widarto.

“Mari kita menggali memori, siapakah guru tebaik anda semasa SD, SMP, ataupun SMA yang selalu memotivasi dan mengajarkan kebaikan bagi kita. Coba ingat sosoknya dan jadilah seperti mereka para penebar inspirasi”, ajak Dr. Widarto.

Sementara itu, Fitri Rahmawati, Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Boga FT UNY ini menyoroti tentang gaya kepemimpinan transaksional. Menurutnya, kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang menekankan pada tugas yang diemban bawahan serta lebih difokuskan pada peranannya sebagai manager karena ia sangat terlibat dalam aspek-aspek prosedural manajerial yang metodologis dan fisik. “Selain itu, tidak memberikan ruang untuk membiarkan personil menentukan sendiri pekerjaannya sehingga pembinaan menjadi faktor penting”, tambahnya.

Putut Hargiyarto memperikan paparan mengenai penerapan gaya kepemimpinan. “Kemampuan mutlak yang harus dimiliki untuk menjalankan proses kepemimpinan yang efekti diantaranya kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik dan kesanggupan dalam memberikan dorongan dan perhatian kepada bawahan”, ujarnya.

“Disamping itu pemimpin harus memiliki keberaniaan, terutama dalam mengambil keputusan serta untuk bertindak”, imbuhnya.

Sementara itu, K. Ima Ismara, M.Pd., M.Kes., menjelaskan mengenai penerapan gaya kepemimpinan situasional. “Hal ini merupakan usaha untuk mempertemukan antara gaya kepemimpinan dengan kematangan pengikut”, terangnya.

Dan perlu diingat dalam usaha mempengaruhi orang lain, kita harus memiliki kemampuan analitis, kemempuan dalam hal fleksibelitas serta kemampuan berkomunikasi”, bebernya.