Pelatihan Personal Branding

Bursa Kerja Khusus (BKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Personal Branding yang diikuti sekitar 100 mahasiswa tingkat akhir (24/10-2016) di aula KPLT lantai 3. Wakil Dekan III FT UNY, Dr. Giri Wiyono menjelaskan bahwa pelatihan ini untuk memberikan bekal kepada kepada para mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja khususnya dunia industri. “Selain itu pihak kampus tentu juga terus membina mental mahasiswa untuk berani menjadi seorang wirausaha melalui pelatihan-pelatihan sejenis,” imbuh Giri Wiyono.

Ada 3 narasumber utama dalam pelatihan Personal Branding ini yakni, Achmad Loky Foundrya Abi, S.Sos, HR Salim Agrochemical Division, Anjar Fitri Asmoko, Head of HRBP MGR  ELN Operation Indonesia (PT Nutricia & PT Sari Husada) serta Ramlie Woentoro, yang merupakan HR Region Jateng dan DIY Bank Danamon.

Achmad Loky Foundrya Abi dalam paparannya mengenai kebutuhan perusahaan akan SDM yang ada pada saat ini menjelaskan bahwa para mahasiswa mesti mengenal unsur-unsur dalam menjual diri, “anda harus sadar bahwa kita semua adalah “penjual”, ujarnya, maka pasarkan diri anda. “Mesti diingat pula bahwa kita semua ini adalah pribadi yang memiliki keunikan masing-masing sehingga yang perlu dipelajari adalah cara untuk menampilkan keunikan tersebut,” tambahnya.

Sementara itu, Anjar Fitri Asmoko, membagikan tips untuk membuat CV yang menarik. “CV itu mesti informatif dan akurat serta bersifat personal dan spesifik dan perlu juga diingat dalam desaign juga lebih baik simple dan bersih,” paparnya.

“Sebisa mungkin, buatlah CV secara personal mulai dari design hingga detail isinya karena CV adalah cerminan riwayat hidup Anda yang tentu berbeda dengan teman anda. jangan copy-paste! karena anda akan terlihat malas dan tidak kreatif,” tambahnya.

Kemudian apakah rekan-rekan mahasiswa tau mengapa CV yang dikirim langsung ditolak, ucapnya didepan para mahasiswa. “Beberapa alasannya.antara lain yang pertama adalah penuh typo dan salah eja, meng-copy kata-kata lowongan kerja yang diiklankan, CV dengan alamat e-mail yang tidak professional,” tuturnya.

“Selain itu, ada pula CV yang tidak mencantumkan daftar skill, atau menuliskan lebih dari 2 halaman, diprint pada kertas dekoratif, serta dikirimkan ke banyak alamat email HRD, sehingga hal-jal tersebut sekaligus yang menjadi pihak HRD kurang tertarik untuk melakukan penjajakan,” bebernya.

Sementara itu, Ramlie Woentoro berbagi tips kepada seluruh mahasiswa supaya bisa menjadi pencari kerja yang suskes.