UNY Buktikan Putra Bangsa Mampu Membuat Mobil Sendiri

FT-Karangmalang (14/7/2015). Indonesia mampu menjadi mandiri dalam mengembangkan industri otomotifnya. Kiprah anak negeri dalam membuat berbagai karya otomotif telah membuktikan bahwa Indonesia bisa mengelola sendiri tanpa bantuan asing. Salah satu anak bangsa yang telah membuktikan kompetensinya dalam pembuatan mobil formula adalah sekumpulan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam Garuda UNY Racing Team (GURT).
Kiprah mereka dalam perlombaan mobil tingkat nasional telah terdengar gaungnya sejak tahun 2009. Berkat kebolehan mereka, dunia internasional pun melirik. Adalah kompetisi Student Green Car Competition Korea Selatan yang menjadi batu loncatan mereka untuk berkiprah di tingkat internasional. Dalam kurun waktu 3 tahun tim mobil UNY mampu menunjukan taringnya dalam kompetisi tersebut. Terbukti pada musim kompetisi 2015 ini dalam Student Green Car Competition mereka dapat memboyong kategori Best of the Best pada mobil hybrid setelah mengungguli lawan dalam 3 race.
Tak puas begitu saja, September tahun ini mereka akan kembali berkompetisi di tingkat internasional yaitu dalam 2015 Student Formula Japan (SFJ) di Jepang.
Dalam membangun mobil-mobil untuk kompetisi tersebut baik electric car, hybrid car maupun ICV car tim teknis GURT menggunakan spare part mobil yang dibuat sendiri. Mereka membuktikan bahwa mereka mampu membuat spare part mobil sendiri. Spare part mobil yang mereka buat seperti,  upright, shifter, bell crank, tanki bahan bakar, rangka/chasis, push rod, rack end, pedal box, steering, panel micro controller, dudukan radiator, sistem suspensi, sistem pemindah tenaga, LSD. Dari beberapa spare part tersebut mereka menggunakan teknologi 3D printing dalam pembuatannya, seperti shifter dan steering.
Kurang lebih menjelang satu setengah bulan keberangkatan mereka ke Jepang, sejauh ini tim mobil UNY sedang dalam tahap penyempurnaan mobil yang dinamai Garuda F15. “Sebenarnya mobil sudah dapat dijalankan namun sekarang kami sedang menyempurnakannya dengan menambahkan beberapa teknologi seperti traction control, launch control, paddle shift, ECU programable., diffuser, plenum dan lain-lain. Upaya ini kami lakukan agar bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia saat kompetisi di Jepang bulan depan.” Ujar I Wayan Adiyasa, divisi electrical GURT delegasi 2015 SFJ
Proses penyempurnaan tersebut tak selalu berjalan mulus. Kesulitan yang dialami selama proses penyempurnaan ini adalah peralatan dan perlengkapan riset yang belum memadai.  Sebagai solusi alternatifnya, tim teknis yang bertugas dalam pembuatan mobil mengatasinya dengan bekerjasama dengan salah satu bengkel motor balap yang ada di Yogyakarta. Mereka melakukan setting engine, mendiskusikan karakteristik mesin dan mendiskusikan teknik balapan di bengkel tersebut.
Kedepannya, harapan mereka tidak hanya membuat karya untuk mengikuti kompetisi saja tapi untuk industri otomotif agar industri tak hanya memikirkan penjualan namun juga pembangunan industri itu sendiri. Cita-cita terbesar mereka adalah dapat membuat mobil nasional yang bisa dinikmati oleh kalangan umum. (Anis)