AIDNESIA berpartisipasi dalam Asia Social Innovation Camp 2013 di Singapore

Social Innovation Camp Asia (Sicamp Asia) adalah kompetisi bisnis oleh Social Innovation Camp Asia dan United Nation Development Program (UNDP). Kegiatan yang dikoordinir oleh Andrew Tan, Tyler dan Kevin ini juga didukung oleh Unreasonable Institute, Eden Strategy Institute, NUS dan DBS Singapura. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dorongan dan keuntungan sumber daya yang ada di Singapura, karena negara ini merupakan startup ecosystem tertinggi di Asia. Tim terbaik dari 8 kota dan 7 negara bersama-sama belajar dan berkompetisi pada tanggal 28 November – 1 Desember 2013 di Plug-in@BLK71, Ayer Ajah Crescen dan kegiatan ditutup dengan pitching selama 5 menit di hadapan peserta lain dan investor di DBS auditorium, 12 Marina Boulevard.

Rizky selaku team leader AIDNESIA menerangkan bahwa " terdapat beberapa rangkaian kegiatan selama kompetisi yang sangat bermanfaat, antara lain: coaching, mentoring, advice, business model dan pitch training ". Materi workshop dan mentoring terdiri dari: Business Models Generation, building powerful relationships & militant transparency, communicating your ideas, connecting for Good, Public service innovation, developing a brand strategy, situation analysis, measuring the social impact that your solution delivers, dan networking.

Tim AIDNESIA sendiri beranggotakan Rizky Hadi Oktiavenny, Adhi Wicaksono, Banu Desi Antoro, Nova Suparmanto, Beny Abdurrahman, Rio Nurtantyana (mahasiswa FT UNY), Laila Fitria Mufidah, dan Reni Nastiti (mahasiswa FBS UNY) mempresentasikan program yang berjudul “AIDNESIA Enhancing Community Resilience” setelah mendapat dukungan dana dari beberapa pihak, seperti KI UNY, Dekanat FT, OneBit, Lesehan Studio, dan Pusdalop BNPB Yogyakarta.

Karya-karya lainnya yaitu: Claps (mobile platform to visualize the effects of climate change), DesaDeso (take eco-tourism to the next level by promoting them on their site), MigranIndonesia (jobs and employment portal for returning migrant workers in Indonesia), Bees (come to each other’s aid when threatened with danger), CrowdCities (platform that improves engagement between citizens and local governments), Guardian Angel (GPS-enabled alert app that monitors and engenders an emergency response), DMAP (patients or health professionals report dengue cases in their area, which are then plotted on a map), PinoyRX (eliminate this by letting doctors give prescriptions via smartphone), Sankalusugan (utilize GPS and SMS systems for disaster response), Dr. Care (an app that helps patients keep track of their healthcare), FingerTown (smoothen interactions between citizens and the government), dan Snap ‘n Bite (keep track of their diets by snapping a photo of their food).

Sistem kompetisi pada tahun ini berbeda dengan  tahun sebelumnya, dengan tidak adanya Best Project. Walaupun demikian, mudah-mudahan tim ini tetap mampu mengharumkan nama Indonesia dan UNY pada khususnya dalam ajang internasional. Selain itu program ini akan berlanjut dengan menjadikan program Aidnesia sebagai pilot project kerjasama dengan Pusat Data dan Logistik (Pusdalop) BNPB Yogyakarta dengan pendanaan dari UNDP Indonesia, tambah Rizky.