Pemantapan Agenda Kerjasama FT UNY-UTHM

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta terus berupaya untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman internasional mahasiswa, salah satunya dengan terus meralisasikan program kerjasama antara UNY dengan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM). Setelah sukses menjalankan Internasional Mobility Program Teaching Practice pada Februari lalu dimana saat itu mahasiswa Program Master dari UTHM melakukan praktik mengajar di Yogyakarta, beberapa program laiannya juga telah siap untuk digulirkan. Hal ini ditandai dengan kunjungan kerja Dekan FT UNY bersama beberapa dosen serta mahasiswa ke UTHM (12-13/04).

Rombongan diterima langsung oleh Vice-Chancellor UTHM, Professor Dato' Dr. Mohd Noh Dalimin, yang berpesan agar program-perogram kerjasama antara UTHM dan UNY terus digalakkan untuk semakin mendekatkan komunikasi dan silaturahmi ilmiah antara kedua institusi.

Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono kepada Tim Humas FT UNY mengungkapkan bahwa agenda kunjungan tersebut dimanfaatkan untuk menyamakan visi serta pemantapaan beberapa agenda yang akan dilakukan bersama. “Beberapa agenda telah tersusun dengan baik hanya tinggal eksekusi, seperti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa UTHM ke UNY pada bulan Juli kemudian pada bulan Agustus kami (FT UNY) juga akan mengirim mahasiswa untuk praktik mengajar di sekolah vokasi di Malaysia”, ungkap Dekan FT UNY.

“Ada pula rencana untuk mengembangkan sistem transfer kredit khususnya untuk Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika namun untuk mewujudkan hal tersebut perlu pembahasaan yang lebih lanjut terkait dengan sistem pendidikan dan kurikulum”, cerita Dekan FT UNY.

“UTHM juga sedang dalam rencana untuk membuka Program Studi Kuliner dan Fashion Design sehingga mereka ingin belajar dari FT UNY yang telah cukup lama memiliki program Studi tersebut”, imbuhnya.

Menurut Dekan FT UNY, fasilitas pembelajaran yang ada di UTHM sangat lengkap seperti pada laboratorium Audio dan Micro Teaching. “Ada hal yang menarik saat kami mengobservasi proses micro teaching dimana para mahasiswa tidak hanya dibiasakan untuk mengajar dengan fasilitas modern namun juga dengan diajarkan untuk mampu mengajar dengan sistem konvensional atau tradisional”, cerita Dr. Bruri Triyono.  

“Hal tersebut membuat mahasiswa terlatih untuk dapat mengajar dalam kondisi apapun, modern dengan teknologi yang maju ataupun pada situasi yang masih tradisional dengan fasilitas mengajar yang terbatas”, tutupnya. (hryo)