Penguatan Kapabilitas Vokasional Bidang Rekayasa Elektronika & Informatika dalam Persaingan Global

Perkembangan teknologi tidak bisa lagi dielakkan terutama pada industry 4.0 atau yang sering disebut dengan Internet of Things (IoT) dimana hampir semua perusahaan di bidang tersebut sedang gencar-gencarnya memperbarui dan menginovasi sistemnya sedemikian rupa untuk semakin mempermudah pekerjaan manusia. “Betapa internet dapat dikaitkan dengan hampir semua hal sehingga sudah saatnya orang-orang meninggalkan paradigma lama dan saat ini seluruh dunia sedang belajar dengan gencar,seluruh dunia pengetahuannya sama, jadi jangan pernah merasa minder tentang IT!” tegas Dr. Ir. Agung Harsoyo, M.Sc., M.Eng, Komisioner BRTI - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional ELINVO (Electronics, Informatics and Vocational Education) yang diselnggarkan oleh Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika Universitas Negeri Yogyakarta di Gedung KPLT Fakultas Teknik (14/09-2017). 

“Yang sedang hangat sekarang adalah implementasi teknologi itu pada kendaraan (mobil), dan ini perlu diantisipasi bagaimana implementasinya di Indonesia,” imbuhnya. 
Sementara itu, Dr. Ir. Khoirul Huda, M.Eng., Deputi Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dalam paparannya menuturkan urhensi pekembangan teknologi dan system informasi dalam dunia nuklir. IT sangat berperan terutama dalam sistem pemantauan radiasi dan juga hal-hal lainnya. 

Khoirul Huda kemudian mengenalkan I-CoNSEP atau Indonesia Center of Excellence on Nuclear Security and Emergency Preparedness, yaitu sebuah wadah kesiapsiagaan nuklir Indonesia.
"I-CoNSEP bertujuan menjadi wadah koordinasi antar lembaga dalam penanganan isu-isu terkait keamanan nuklir maupun kesiapsiagaan nuklir di tingkat nasional, sehingga seluruh upaya dan kemampuan dalam bidang keamanan nuklir dan kesiapsiagaan nuklir dapat dilaksanakan secara sinergis,” ujar Khoirul.

“Selain itu, Bapeten juga memiliki aplikasi yang berkaitan sertifikasi uji kesesuaian elektronik atau B@LIS e-SUKSES. Aplikasi itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik khususnya terkait uji kesesuaian pesawat sinar-X radiodiagnostik dan intervensional,” ungkapnya.

“Dengan adanya integrasi data perizinan radiodiagnostik dan data pengujian pesawat sinar-X menjadi dasar informasi dalam menerbitkan keputusan perizinan. Dengan aplikasi ini, lembaga uji kesesuaian dan fasilitas kesehatan dapat memantau status hasil uji kesesuaian secara dalam jaringan atau online,” paparnya. 

Kemudian, Dr. Putu Sudira, Dosen Prodi Pendidikan Teknik Informatika UNY sebagai Keynote speaker ketiga menyoroti pada kerangka kerja konseptual pelatihan dan pendidikan vokasional dan teknikal dalam penguatan kapabilitas tenaga kerja Indonesia.  

Menurutnya Pengembangan kapabilitas sebagai knowledge worker membutuhkan kebijakan pendidikan, fasilitas, kurikulum, guru, dan proses pembelajaran yang berbeda sebagi contoh guru harus melakukan fungsi transformasi kearah pemberian fasilitas pembelajaran. 

“Selain itu, kurikulum harus berubah dari muatan mekanistik ke pemberian fakta-fakta dalam proses mempromosikan dan fasilitasi berpikir dan belajar sehingga pergeseran fokus belajar dari manipulatif ke kognitif,” imbuh Putu Sudira.