Program PPG Harus Mencetak Guru Yang Profesional dan Berkarakter

Prof Suyanto, Ph.D Dirjen Mandikdasmen menyatakan  perguruan tinggi penyelenggara Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) harus mampu mencetak guru yang professional dan berkarakter. Hal ini disampaikan dalam Seminar Nasional Character Building for Vocational Education di Ruang Sidang Rektorat UNY (5/12/2010) yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan teknik Boga dan Busana (PTBB) FT-UNY. Seminar ini diikuti 300 peserta dan dibuka oleh Dr. Sudji Munadi PD I FT-UNY.
Guru yang professional adalah guru yang memiliki kualifikasi akademik (S1/DIV) dan  4 kompetensi profesi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi  kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Karakter seorang guru  bercirikan unik, memberdayakan dan menginspirasi  dalam 4 ranah olah pikir, olah rasa / karsa , olah hati dan olah raga. Olah pikir yaitu  cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif.  Olah hati meliputi beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik. Olah rasa dan karsa terdiri dari  ramah, saling menghargai, toleran, peduli,  suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum,  bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja. Sedangkan Olah raga meliputi bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih
    Agar dapat menghasilkan guru yang profesional dan berkarakter perguruan tinggi penyelenggara program PPG dituntut harus mampu mendesain kurikulum dengan baik sesuai kualifikasi dan kompetensi guru professional , Menciptakan lingkungan belajar yang professional dan berkarakter, dan memiliki dosen yang professional dan berkarakter. Kualifikaasi Dosen program PPG harus yang bersertifikasi, berkarakter, menjadi panutan, visioner, life long learning dan memiliki kepemimpinan transformational.
    Prof Suyanto, P.hD juga menjelaskan sertifikasi guru tidak akan berlaku selamanya bagi guru yang telah memperolehnya, sertifikasi akan selalu ditinjau ulang dengan tagihan-tagihan unjuk kerja guru. Ada 8 ciri guru bermutu yaitu
1.    Menunjukkan seperangkat kompetensi sesuai dengan standar yang berlaku
2.    Mampu bekerja dengan menerapkan prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi dalam memberikan layanan seorang ahli
3.    Mematuhi kode etik profesi guru yang memintanya bertindak sesuai norma kepatuhan
4.    Bekerja dengan penuh dedikasi
5.    Membuat keputusan secara mandiri maupun secara bersama
6.    Menunjukkan akuntabilitas kinerjanya kepada pihak-pihak terkait
7.    Bekerjasama dengan sejawat dan pihak lain yang relevan
8.    Secara berkesinambungan mengembangkan diri baik secara mandiri maupun melalui asosiasi profesi.

     Dalam seminar ini juga menampilkan pembicara utama Prof. Darmiyati Zuhdi Ed.D , ketua Tim Pendidikan Karakter UNY yang menyampaikan tentang pentingnya pendidikan karakter yang meliputi realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan moral dengan pendekatan komprehensif untuk membentuk calon guru professional dan berkarakter terpuji. Metode komprehensif meliputi inkulkasi, keteladanan, fasilitasi dan pengembangan keterampilan. (noor)