Alat Indikator Aliran Cairan Infus Karya Mahasiswa Elektronika

Kukuh Handono, mahasiswa jurusan Elektronika menciptakan alat indikator cairan infus, dengan menggunakan sensor fotodioda yang dapat mendeteksi tetesan cairan infus dan mikrokontroler 8535 sebagai pengolah data sehingga alat ini mampu mendeteksi kondisi cairan infus. Dengan menciptakan alat ini, kukuh berharap dapat membantu perawat dalam pengecekan infus sehingga akan meningkatkan pelayanan masyarakat dibidang kesehatan.

Kepada redaksi web, Mahasiswa asal Ngawi ini menuturkan latar belakang pembuatan alat ini karena infus adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam dunia medis namun kondisi rumah sakit yang sangat luas dan jumlah pasien yang cukup banyak  serta keterbatasan  tenaga medis menjadikan kondisi pasien tidak dapat terpantau setiap saat. Selama  ini,  untuk mengetahui  kondisi  infus  di  rumah  sakit  atau  balai pengobatan seorang perawat harus melakukan pengecekan ke setiap kamar inap pasien atau menunggu jika ada panggilan dari kamar inap tersebut. Padahal, kesalahan dalam pemberian cairan infus dapat berakibat buruk kepada pasien, juga apabila terjadi masalah seperti penyumbatan atau kehabisan cairan jika tidak segera ditangani akan berbahaya bagi pasien, tuturnya.

Kukuh menjelaskan cara kerja keseluruhan  sistem  ini merupakan kombinasi  seluruh bagian hardware dan software yang  telah  terintegrasi  menjadi  sebuah sistem. Ketika sistem tersebut dihidupkan dan sensor dipasang, maka sistem indikator infus siap bekerja. Led pada bagian perawat menyala sesuai dengan nomer pin input yang terpasang sensor. Selanjutnya, program terfokus pada sensor yang terpasang pada tabung tetesan infus diruang pasien. Output dari  sensor  tersebut masuk  ke mikrokontroler I yang ada pada  ruang pasien dan dikirim ke mikrokontroler II yang ada pada  ruang  perawat. Oleh mikrokontroler  II  kemudian  data  tersebut  diinverse untuk menyalakan led. Bersamaan dengan masuknya data program counting berjalan, program ini difungsikan untuk mendeteksi apakah infus macet atau habis. Infus  dikatakan macet  jika  tidak  ada  data  yang masuk  selama  10 detik dan dinyatakan habis jika  data  yang masuk  lebih  dari 60 kali  (60 tetesan). Alat ini sengaja di atur pada 60 kali tetesan untuk mengindikasikan tanda habis. (haryo)