Bimbingan Teknis dan Uji Sertifikasi Juru Gambar, Pelaksana Bangunan Gedung , dan Pengawas Bangunan Gedung

Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta dalam menggelar acara Bimbingan Teknis dan Uji Sertifikasi Juru Gambar, Pelaksana Bangunan Gedung, dan Pengawas Bangunan Gedung.  Bimbingan Teknis dan Uji Sertifikasi ini berlangsung selama empat hari yaitu hari Selasa-Jumat, 29 September-2 Oktober 2020 dan diikuti sebanyak 158 peserta. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan mahasiswa dan alumni program studi teknik sipil. 
Kegiatan tersebut dimulai pada hari Selasa, 29 September 2020 dari pukul 08.00 sampai dengan 18.00 WIB dengan serangkaian acara pembukaan dan pembekalan materi. Materi yang disampaikan pada hari Selasa yaitu tentang Pengenalan Sistem Uji Sertifikasi Online yang disampaikan oleh Yudha Kurniawan, ST. dilanjutkan oleh Eddy Irwanto, ST. yang menyampaikan beberapa materi tentang Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan, Budaya Kerja, Administrasi Kontrak, dan K3 Kontruksi.

Hari kedua yaitu Rabu, 30 September 2020 pembekalan dilakukan mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB dengan empat pembicara sesuai dengan bidangnya. Sesi pertama yaitu tentang schedulling disampaikan oleh Fitri Hadiprabowo, ST. “Schedulling atau penjadwalan merupakan rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Schedulling ini perlu diperhatikan karena hampir semua kegiatan terdapat penjadwalan,” ungkap Fitri.

Langkah-langkah planning dan schedulling yaitu dengan pahami proyek, tentukan garis besar metode kerja, buat WBS (Work Breakdown Structure), rencanakan tiap kegiatan (how, who, when, risiko), urutkan dan rangkai tiap-tiap pekerjaan lalu akan mendapatkan schedul, cek kembali, dan mulai pelaksanaan. 
Materi selanjutnya pada sesi kedua tentang Sistem Pengadaan Barang dan Jasa disampaikan oleh Eddy Irwanto, ST., M.Tech. Pada kesempatan tersebut Eddy memaparkan tentang lingkup pengaturan, ketentuan peralihan, beberapa pokok perubahan pada lingkup pengaturan tersebut, syarat dari pekerjaan kontruksi dan kontraknya, serta pengadaan barang dan jasa konstruksi.

Sesi ketiga yaitu tentang Pengenalan Pelaksanaan Pemasangan Sistem Pracetak (Lifting & Erection) dipaparkan oleh Agus Kurniawan, ST., MT., Pd.D. Beliau menyampaikan tentang definisi dan sejarah konstruksi pracetak dan prategang, kondisi percepatan pembangunan infrastruktur pada tahun 2014-2019, metoda dan peralatan lifting dan erection, perhitungan struktur pada tahap konstruksi, serta program sertifikasi tenaga konstruksi dan pembinaan profesi berkelanjutan dalam UU No. 2/2017. Pembekalan terkahir pada hari Rabu, 30 September 2020 yaitu tentang Mutu Lingkungan dan Manajemen Proyek yang disampaikan oleh Rizki Citra Islami, ST., MT., Ph.D. Rizki menjelaskan tentang siklus manajemen AMDAL dan kegiatan manajemen proyek. AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direcanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Kegiatan manajemen proyek terdiri dari kegiatan planning, scheduling, dan controling. 

Pada hari ketiga Kamis, 1 Oktober 2020 pembekalan dilakukan mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB dengan empat pembicara. Sesi pertama disampaikan oleh Ir. Fathi Basewed, MT. dengan materi: Quality Control. “Pengendalian mutu harus dilakukan untuk menjaga kualitas. Pengukuran adalah hal yang sangat penting karena bangunan bisa cacat jika pengukurannya salah. Dalam hal seperti ini jangan percaya penuh kepada tukang dan mandor. Kita harus tahu, harus kita periksa, dan pastikan dulu kualitas dari bangunan dengan melakukan quality control,” ujar Fathi.

Sesi kedua materi yang diberikan oleh Teguh Sudibyo, ST., MT., Ph.D. yaitu tentang BIM (Build Information Modelling). “Anda harus menyiapkan diri untuk bersaing, sangat worth it untuk membekali diri Anda dengan beberapa sertifikasi kompetensi. BIM adalah teknologi yang mensimulasikan informasiproyek pembangunan ke dalam bentuk tiga dimensi. BIM bukan teknologi baru tapi merupakan teknologi yang harusnya dikuasasi oleh Anda untuk menguatkan kualitas diri dan daya saing,” ungkap Teguh. BIM diperlukan untuk mengatasi masalah masa lalu dan saat seperti sistem database, inefisiensi, dan inefektivitas. Maupun permasalahan masa depan seperti pekerjaan kompleks yang multi sistem, tuntutan visualisasi, dan tepat sasaran. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018: Penggunaan BIM wajib diterapkan pada Bangunan Gedung Negara tidak sederhana dengan kriteria luas >2000 M2 dan di atas 2 (dua) lantai. Keluaran dari perancangan merupakan hasil desain menggunakan BIM.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Lava Himawan, ST., MT., tentang Pengenalan Beton Pracetak dan Pengawasan Konstruksi Pracetak. Sesi terakhir yaitu tentang Pembesian dan Bekesting yang dipaparkan oleh Yudha Kurniawan, ST. Bekisting yang tidak sesuai akan berdampak di kemudian hari. Perhatikan kualitas bahan bahan yang dicampurkan baik sisi bawah tengah maupun atas. Selain memperhatikan kualitas campuran, komposisi, pola pencampuran, dan perawatan lingkungan juga perlu diperhatikan.

Pesan Yudha pada peserta bimbingan teknis dan uji sertifikasi, "Kita tidak bisa bekerja sendiri, ada tukang mandor yang harus dikondisikan bahwa kita harus secara persuasif menyampaikan dengan baik dengan intonasi yang respek. Pada saat prakonstruksi perlu dikondisikan terkait masalah dan sebagainya". Pembekalan materi terakhir ini ditutup dengan jargon “Pekerja konstruksi? Kompeten! Konstruksi Indonesia? Jaya!”

Bimbingan Teknis dan Uji Sertifikasi ini ditutup pada hari Jumat, 2 Oktober 2020 dengan dilakukan asessmen atau penilaian dengan bentuk wawancara kepada setiap peserta yang mengikuti secara individu. Asessmen berlangsung dari pukul 08.00-selesai. 
(Ibninati-Lia)