GENAH (Gelang Anti Anak Hilang)

Anak hilang merupakan salah satu kasus yang meresahkan masyarakat terutama para orang tua. Tercatat sepanjang tahun 2014, kasus anak hilang hampir menyentuh angka 200 kasus (catatan akhir Komnas PA) dan "Rata-rata 100 kasus per tahun," papar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait beberapa waktu lalu.

Melihat fakta diatas, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Lutfi Nur Indrawan, Ide Ayu Astuti, Ratri Ardanariswari, Arina Makarimal Fasya, dan Naafi Aryanta berinovasi menciptakan suatu sistem terintegrasi untuk memudahkan orang tua dalam memantau anaknya, dengan mengembangkan sistem bernama GENAH (Gelang Anti Anak Hilang). Alat ini menggunakan GPS (Global Positioning System) sebagai sistem untuk melacak posisi atau lokasi sang anak.

Lutfi ketua kelompok menjelaskan bahwa alat ini berupa gelang yang dipakai anak dan yang kedua box receiver yang berfungsi sebagai server atau basis data untuk mengkonversikan data koordinat bujur lintang menjadi data berupa lokasi.

“GENAH bekerja dengan cara mengirimkan data berupa lokasi kepada pengguna dengan memanfaatkan GPS tracker sehingga pengguna tidak perlu mengkonversi lagi,” bebernya.
Lebih jauh Lutfi menjelaskan cara kerja alat ini yaitu ketika seorang anak dalam keadaan terpisah dari orang tua maupun sedang dalam bahaya, anak dapat menekan tombol call (simbol gagang telepon) pada gelang.

“GENAH kemudian akan langsung memanggil nomor orangtua dan dalam waktu yang bersamaan GENAH akan mengirim SMS berupa link google maps koordinat bujur dan lintang lokasi ke nomor telepon orang tua serta ke nomor server GENAH,” terang Lutfi.

Orang tua yang memiliki smartphone dapat memanfaatkan fitur google maps sedangkan yang tidak menggunakan smartphone dapat memanfaatkan fitur dari server GENAH, yaitu mengirimkan sms berisi nama area lokasi keberadaan sang anak,” lanjut Lutfi.

“Dengan adanya GENAH, diharapkan mampu meminimalisir kekhawatiran orang tua terhadap kasus anak hilang serta meminimalisir angka anak hilang yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan,” harap Lutfi.