Jeli dan Cermat Tangkap Permasalahan Masyarakat

Konsep Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) masa mendatang adalah untuk mendukung kemandirian bangsa dan sinergi implementasi Tri Dharma demi membentuk masyarakat produktif dan trampil berlandaskan ketentraman dan kemendirian. Kedepan akan ada skim baru multi tahun yang bersifat matching fund yaitu Program kemitraan Pengembangan Kewilayahaan (PKPK) sebagai gabungan PKW/ Program Kemitraan Wilayah, PPDM/  Program Pengembangan Desa Mitra dan PPPUD/ Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD). Demikian disampaikan Darmono, M.Pd. saat menjadi narasumber Refreshing metode dan strategi mendapatkan hibah PPM dalam Webinar Series #3 Pengembangan Kapasitas Dosen Fakultas Teknik UNY 2021 yang diselenggarakan Pusat Sumber Belajar FT UNY (19/08/2021).

Darmono menjelaskan bahwa skim program kemitraan masyarakat adalah untuk membentuk atau mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi, membantu menciptakan ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, serta meningkatkan keterampilan berfikir, membaca, dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan.

“Luaran wajib dari PKM adalah artikel ilmiah dipublikasukan jurnal ber-ISSN atau prosiding ber-ISBN, artikel di media masa cetak atau elektronik, video kegiatan dan peningkatan keberdayaan mitra sesuai permasalahan serta luaran lainnya diluar luaran wajib,” ujarnya.

“Kriteria Program Kemitraan Masyarakat adalah memiliki satu mitra sasaran, permsalahan yang ditangani pada mitra minimal 2 bidang dan jarak mitra dari kampus maksimal 200 km dengan jangka waktu 8 bulan,” terang Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta ini.

“Lalu bagaimana memilih mitra yang tepat itu semua tergantung dari kejelian, kecermatan dan kepekaan bapak, ibu dosen dalam menangkap setiap permaslahan di masyarakat karena siapa saja bisa menjadi mitra mulai dari kelompok masyakarat umum seperti PKK, Posyandu, Karang taruna, RT/RW, sekolah dan lain-lain/ Bisa juga kelompok masyarakat ekonomi produktif seperti IRT, kelompok tani, ternak, nelayan maupun kelompok usaha tainnya atau kelompok masyarakat yang mengarah pada ekonomi kreatif,” beber Darmono.

“Metode pelaksanaan terdiri dari tahap pelaksanaan program, metode yang ditawarkan, partisipasi mitra serta evaluasi dan keberlanjutan program, kemudian, terkait biaya dan anggaran yang merupakan bagian yang sangat krusial maka coba didesain untuk lebih ditekankan pada model investasi berkelanjutan bagi mitra,” tutupnya.