JUARA III PADA JOHOR IIID COMPETITION 2017 MALAYSIA

Mahasiswa UNY yang tergabung dalam satu tim berangggotakan Rizal Justian Setiawan (Teknik Mesin), Ageng Widi Atmoko (Pendidikan Teknik Elektro), Ein Juliani (Bahasa dan Sastra Inggris), Dea Sakinah Hulfa (Fisika) dan Enny Dwi Cahyanti (Kimia) berhasil mendapatkan juara III dan meraih medali perunggu dalam ajang Johor International Invention, Innovation and Design (Johor IIID) Competition 2017 di Johor Bahru, Malaysia yang diselenggarakan pada 8-9 Maret 2017 di Amansari Residence Resort, Johor Bahru.

Acara ini diikuti oleh lebih dari 100 inventor dari beberapa negara, diantaranya adalah Malaysia, Indonesia, Thailand, India, Singapura, Kamboja, Australia, Korea dan beberapa negara lainnya dimana peserta terbagi atas beberapa bidang kategori yaitu kategori Social Science, kategori Science and Technology dan Local and International Primary and Secondary school. Ajang ini diikuti oleh kalangan mahasiswa, dosen, pengusaha dan siswa SMA.

Tim UNY tergabung dalam kategori sains dan teknologi dengan karya yang berjudul ANCLIND : color detection tools for sufferers of color blindness and visual impairment atau alat bantu pendeteksi warna untuk membantu tunanetra dan penderita buta warna. Rizal menceritakan bahwa kelas ini merupakan kelas yang cukup menantang karena rival-rivalnya berasal dari kalangan dosen yang sudah ahli di bidangnnya. “Bahkan tim kami merupakan salah satu tim termuda diantara kontestan lainnya,” kenang Rizal.

Rizal menambahkan bahwa lomba ini berkonsep presentation and exhibition, dimana semua peserta diberikan fasilitas berupa stan untuk gelar produk. “Perangkat yang harus disediakan dalam ajang ini adalah poster, artikel, produk inovasi, dan alat-alat penunjang lainnya seperti foto-foto alat dan sertifikat pendukung,” imbuhnya.

“Penjurian dilakukan dengan cara presentasi dan tanya-jawab menggunkan Bahasa Inggris dengan dua orang juri seputar deskripsi karya, biaya produksi, implementasi, dan potensi paten,” lanjutnya.
Saat ditanya mengenai proses pengembangan alat ini, Rizal dan tim mengaku sempat memiliki kendala terkait modifikasi alat, uji coba, persiapan dan manajemen waktu antar anggota kelompok. “Namun hal tersebut merupakan tantangan yang seakan harus dihadapi dan ditanggung bersama demi suksesnya tim membawa nama Indonesia tercinta,” ujar Rizal.

Rizal dan tim berharap agar lebih banyak lagi tim dari UNY yang dapat mengikuti ajang Internasional dan membawa nama Indonesia berkibar di kancah internasional.