Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Gandeng Toyota Motor Manufaktur Indonesia dalam Pengembangan Kurikulum

Bagi pegiat Pendidikan Vokasi, pasti sudah tidak asing dengan Teori Prosser yang berisi 16 Prinsip Pendidikan Kejuruan. Isi dari 16 prinsip pendidikan kejuruan yang disampaikan oleh “Bapak Pendidikan Kejuruan Dunia” tersebut memuat tentang pentingnya keterkaitan proses pembelajaran di lembaga pendidikan dan jenis pekerjaan di industri/tempat kerja. Lingkungan belajar, latihan yang membentuk kompetensi dan tugas dalam proses pembelajaran mesti sesuai dengan industri selaku penyedia lapangan kerja. Bahkan, seiring dengan pesatnya perkembagan teknologi yang saat ini sudah merambah Revolusi Industri 4.0, kesesuaian tersebut harus terus di-update. Artinya, lembaga pendidikan vokasi harus selalu “dekat” dengan industri, tentunya industri yang relevan dengan bidang keahlian yang ditawarkan pada lembaga tersebut. 

Menjawab kebutuhan tersebut, Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY, bekerjasama dengan PT. Toyota Motor Manufaktur Indonesia (TMMIN) untuk sharing pengetahuan dalam acara Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kurikulum. Dalam kegiatan ini, Direktur PT. TMMIN, Ir. Toermoedi Sujiargiono dan Manager CSR PT. TMMIN, Syaefudin Juhri, hadir untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait teknologi terkini di dunia Otomotif. Selain itu, Pitoyo Nugroho, ST, perwakilan dari Direktorat Pembinaan SMK juga terut hadir unutk menjelaskan tentang kenijakan-kebijakan terbaru terkait pendidikan vokasional di Indonesia (28-29/09/2019).

Ir. Toermoedi Sujiargiono menyimpulkan bahwa SDM menjadi salah satu indikator kunci dalam meningkatkan daya saing bangsa. “Maka dari itu, Toyota terus melakukan peningkatan SDM seiring Revolusi Industri 4.0, antara lain berupa peningkatan Keahlian Internet of Things (IoT), Pelatihan Menggunakan Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligent (AI),” ujar Direktur TMMIN.

Setelah seminar, Direktur dan Manager CSR PT. TMMIN turut hadir dalam FGD dengan tema Pengembangan Kurikulum. Tak hanya dari TMMIN, pengembangan kurikulum tersebut juga dihadiri oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) OTO INA, DitPSMK, dosen, mahasiswa dan alumni Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. 

Dalam FGD tersebut, Direktur PT. TMMIN memberikan saran dan masukan terkait kurikulum Sarjana Terapan (D4) Teknik Otomotif. Masukan tersebut sangat berguna bagi kurikulum D4 Teknik otomotif, mengingat salah satu profil lulusannya adalah bisa masuk ke industri manufaktur otomotif.

Upaya selanjutnya setelah seminar dan pengembangan kurikulum bersama PT TMMIN adalah perencanaan kerjasama untuk pengembangan SDM dosen D4 Teknik otomotif guna meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada kualitas lulusan.