Learning English with Foreigner

Dalam rangka mewujudkan  visi UNY untuk menjadi World Class University, Fakultas Teknik UNY senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan civitas akademika dalam berkomunikasi dengan pihak asing, Olek karenanya, dalam satu tahun ini Fakultas Teknik memperkerjakan seorang warga asing dari Uzbekistan, Rimajon Sotlikova, yang mana juga merupakan seorang pengajar Bahasa Inggris di negaranya. Di FT UNY, Rima, sapaan akbrabnya, mengajar para mahasiswa dalam mata kuliah Bahasa Inggris dengan sistem random ditiap prodi, selain itu juga membersamai para dosen dalam kelas conversation bertajuk English with Native.

Dekan FT UNY, Dr. Bruri Triyono, saat ditemui Redaksi Web, menuturkan bahwa dengan memperkerjakan orang asing pihaknya ingin memberikan pengalaman yang sesungguhnya kepada para mahasiswa dan segenap civitas akademika di Fakultas Teknik dalam berkomunikasi dengan orang asing. “Dengan adanya perbedaan bahasa, mau tidak mau civitas akademika disini akan berupaya keras menggunakan bahas inggris untuk berkomunikasi yang kemudian akan membuat kami lebih termotivasi dalam belajar bahasa Inggris,” jelasnya.

Rimajon Sotlikova (26) merupakan salah satu peserta program KNB (Kemitraan Negara  Berkembang) namun karena perkuliahannya baru mulai pada bulan September 2012, Rima memanfaatkan waktunya untuk mengabdi di Fakultas Teknik untuk mengajar bahasa inggris serta secara lebih dalam belajar tentang kebudayaan Indonesia dan UNY khususnya.
Kepada Redaksi Web, Rima yang telah mengabdi di FT sejak bulan Agustus 2011 ini, menuturkan bahwa segenap civitas akademika di FT UNY sangat bersemangat untuk belajar dan mempraktekan kemampuan berbahasa inggris mereka.

”Pertama kali datang ke FT dengan diberi tugas  mengajar bahasa inggris, saya sempat agak sedikit khawatir, karena saya tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, namun saat proses berjalan saya benar-benar tidak menemui hambatan sama sekali karena seluruh civitas akademika disini sangat tahu bagaimana untuk menghormati gurunya,” tuturnya.

“Salah satu hal yang membuat saya terkesan adalah ketika pertama kali bersalaman dengan para mahasiswa, kemudian mereka mecium tangan saya atau menempelkan tangan saya ke pipi mereka atau yang sering mereka sebut dengan salim”, tambahnya.

Perempuan yang memiliki Certificate of English Teacher Qualification dari Amerika ini menuturkan bahwa di kelas memang para mahasiswa nampak malu-malu menggunakan Bahasa Inggris namun mereka berusaha dengan keras dan tidak pernah lelah untuk mencoba. “saya juga banyak belajar dari mereka terutama tentang budaya disini walaupun saya mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Indonesia di UNY, namun saya mempelajari tentang budaya yang sebenarnya dan hal-hal baru seperti masakan, pakaian dan kegiatan dari para mahasiswa di FT UNY.

Kemudian untuk kesannya dalam membersamai kelas conversation dengan para dosen, Perempuan yang di Uzbekistan mengajar Bahasa Inggris di Collage Number 3 Urgench State University ini, menunjukkan rasa takjubnya karena dirinya melihat banyak dosen senior yang telah bergelar Doktor dengan kesibukannya yang luar biasa namun tetap bersemangat untuk belajar Bahasa Inggris. “Overall, I really enjoy being part of this faculty, I teach English and they teach me culture and many valuable things”, jelasnya. (haryo)