PROF. SUGIYONO CATATKAN REKOR MURI SEBAGAI BEST SELLER TERBANYAK PENULIS BUKU BIDANG METODE PENELITIAN

Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd., Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk kedua kalinya mencatatkan namnya dalam  Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Kali ini Prof Sugiyono dinobatkan sebagai “Penulis Buku Bidang Metode Penelitian Memperoleh Predikat Best Seller Terbanyak”.  Penyerahan Rekor MURI dilaksanakan bersamaan bedah buku dan kuliah umum tentang Metode Penelitian di Gedung Program Pasca Sarjana Universitas PGRI Semarang, Senin (13/1/2020). Sebelumnya Prof Sugiyono juga telah meraih Rekor MURI sebagai “Penulis Buku Bidang Metode Penelitian terbanyak”.

Penyerahan Piagam Penghargaan No.941/R.MURI/I/2020 ini diberikan oleh  Sri Widawati dari MURI. Ia menyebut bahwa ada sekitar 4 juta eksemplar yang terjual sehingga harapannya Rekor Prof. Dr Sugiyono ini bisa menginspirasi serta menggerakkan khalayak luas untuk rajin menulis

Sampai saat ini Prof Sugiyono telah menulis 22 buku, 16 di antaranya buku bidang metode penelitian dan statistik.  Sedang buku yang memperoleh predikat best seller adalah: Metode Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kombinasi, Metode Penelitian Administrasi, Metode Penelitian Bisnis, Metode Penelitian Manajemen, Metode Penelitian Pendidikan, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D serta Statistik Untuk Penelitian. Dari 16 buku bidang metode penelitian yang memperoleh predikat best seller ada 8 atau 50% dari buku-bukunya di bidang metode penelitian dan statistik.

Prof. Sugiyono concern memproduksi berbagai buku tentang metode penelitian karena menurutnya sebuah metode memegang peranan kunci untuk memastikan sebuah penelitian dapat menghasilkan informasi yang akurat. Menurutnya, peneliti yang baik harus menguasai bidang yang diteliti, memahami metode penelitian dan bisa publikasi di jurnal nasional maupun internasional. “Sedang penelitian yang baik adalah, penelitian yang baru dan original, bermanfaat bagi masyarakat luas dan memiliki nilai ekonomi atau dapat dijual.  

“Secara umum fungsi penelitian adalah need to know, yaitu penelitian untuk pengembangan ilmu, dan “need to do” hasilnya dapat digunakan untuk membantu pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan mudah, efektif dan efisien, ujar lebih lanjut.

“Ditambah, “need to choose” yakni penelitian untuk memilih atau membuat kebijakan dengan  menggunakan metode penelitian evaluasi, baik evaluasi formatif maupun sumatif,” ujarnya

“Penelitian yang bersifat untuk mengembangkan ilmu “need to know” dapat menggunakan metode kuantitatif, kualitatif dan kombinasi. Sedangkan penelitian yang bersifat “need to do” dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research & Develoment) dan metode penelitian tindakan atau action research dan metode penelitian evaluasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan tujuan tercapai “need to choose”, tandas Prof. Sugiyono.