Sistem Kontrol Pada Dunia Otomotif

Sistem kontrol (sistem kendali) telah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Begitu juga dengan dunia otomotif yang tidak bisa terelakkan dari kebutuhan sistem kontrol. Dahulu, produksi mobil pertama oleh Ford, di tahun 1913, benar-benar mengandalkan mesin namun dengan perkembangan internet dan dunia digital seperti saat ini, mobil tidak lagi hanya tentang mesin namun juga terintegrasi dengan teknologi-teknologi kontrol untuk memenuhi prasyarat keamanan, ekonomi bahkan meminimalisisr dampak pemanasan global. Demikian disampaikan oleh Prof. Hishamuddin Jamaluddin, P.hD. dari Southeren University Collage, Malaysia kala memberikan Kuliah Umum kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan teknik Otomotif di Aula KPLT Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogykarata (23/10/2018)

Lebih lanjut, Hishamuddin menuturkan bahwa mobil saat ini terdiri dari berbagai sistem kontrol, sebagai contoh adalah idle speed control atau disingkat dengan ISC, yang merupakan salah satu aktuator pada engine EFI yang memiliki fungsi untuk mengatur jumlah volume udara yang masuk ke dalam intake manifold melewati saluran by-pass. “Sitem ini dapat mengatur untuk menurunkan dan meningkatkan putaran idle (stasioner) ketika mesin mendapat beban, sehingga mesin tidak mati meski mendapat beban dari sistem AC ataupun kelistrikan yang lain dalam kondisi stasioner,” ujarnya.

“Sebuah unit mobil terdiri dari sistem elektronik yang sangat komplek dimana sistem ini mengontrol berbagai hal seperti engine ignition, fuel injection, AC, suspensi, transmisi, hiburan, komunikasi dan banyak lagi,” kata dosen jebolan Sheffield University ini.

“Bahkan sebuah mobil bisa terdiri dari 100 mikroprosesor dan dalam lima tahun ke depan jumlah itu akan bertambah hingga dua kali lipat,” tambahnya.

“Bahkan di dalam sebuah mobil terkandung sistem perkabelan yang panjangnya bisa mencapai 5 mil,” beber Dosen yang juga mengajar di Universiti Teknologi Malaysia ini.

“Sehingga sebagai mahasiswa otomotif saat ini tantangannya jauh lebih besar karena tidak hanya dituntut paham tentang mesin namun juga mesti mengusasi konsep umum beberapa aplikasi kontrol di dunia otomotif,” harapnya.

“Dengan begitu, para mahasiswa harus mampu untuk menganalisa dan memperbaiki kerusakan pada mobil yang berbasis komputer,” tandasnya.