Sri Wening, Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Penilaian Pendidikan Konsumen

Mengawali pidato pengukuhan, Prof. Dr. Sri Wening, M.Pd. menyampaikan, “Di hari yang membahagiakan ini, saya diberi kehormatan dan kesempatan oleh Universitas Negeri Yogyakarta untuk membacakan pidato ilmiah dalam rangka pengukuhan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Penilaian Pendidikan Konsumen di Program Studi Pendidikan Teknik Busana, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Atas kesempatan yang diberikan ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu yang telah berkenan hadir pada hari ini. Hadirin yang saya muliakan, perkenankan saya menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar saya dengan judul: Identifikasi Perilaku Konsumtif dan  Pengendaliannya.”

Sri Wening , hari ini Sabtu, (8/8) dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, dalam bidang Ilmu Penilaian Pendidikan Konsumen, di Auditorium UNY. Guru besar yang dikukuhkan oleh UNY yang ke 157, mengawali pendidikan di SD Xaverius Ambon (1969), melanjutkan SMP di SMP Bopkri Rewulu Yogyakarta (1972). Selepas itu menempuh sekolah menengah atas, di SMK Negeri Godean Yogyakarta (1979. Sarjana muda dan sarjana S-1 ditempuh di IKIP Yogyakarta. Gelar S2 diperoleh di IKIP Jakarta di Yogyakarta tahun 1990. Sedangkan gelar doktoral diperoleh di UNY tahun 2007 bidang ilm Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.

Lebih lanjut, dosen yang diangkat sebagai PNS tahun 1983 ini mengatakan, “Di era serba mudah seperti sekarang ini, perkembangan dan kemudahan teknologi dalam mempermudah konsu- men untuk dapat memenuhi keinginannya, yang menyebabkan berkembangnya perilaku konsumtif, yang membuat masyarakat selaku konsumen bertindak melebihi batasnya.”

Dikatakan pula oleh Sri Wening wanita kelahiran Cimahi ini bahwa,”Pendidikan pada masa ini sudah jauh berkembang mengikuti perkembangan zaman, tidak lagi hanya sekedar pada ilmu pengetahuan dasar saja melainkan sudah merambah pada ilmu untuk para konsumen. Pemberian ilmu kepada para konsumen mengenai apa-apa saja yang harus diketahui sebagaimana adanya mengelola keuangan personal, bertindak dalam membuat keputusan membeli, berpartisipasi dalam masyarakat terhadap barang yang dikonsumsi, hak dan kewajiban yang dimiliki oleh konsumen.”

Oleh karena itu, pada bagian akhir pidatonya Sri Wening menambahkan, “penting untuk menghubungkan pendidikan ke dalam masalah seperti ini, untuk menghindari adanya perilaku konsumtif. Sebagai solusi pengendaliannya adalah, pendidikan konsumen diiringi dengan penanaman pendidikan karakter untuk lebih menekankan nilai-nilai kehidupan tentang kebijaksanaan dalam bertindak diberikan kepada masyarakat konsumen. Penilaian yang dipergunakan untuk mengidentifikasi perilaku konsumtif dengan instrumen non tes dapat dilakukan secara daring. Adanya aplikasi penilaian daring tidak berbayar menjadi alasan pendidik dan pemerhati perilaku sosial, untuk memanfaatkan teknologi ini dalam melaksanakan identifikasi perilaku konsumtif anak maupun masyarakat,”  demikian disampaikan.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. menyampaikan,”Selamat kepada Ibu Sri Wening dan Bapak Khairudin beserta keluarga, semoga kedua guru besar ini akan  memperkuat sumber daya manusia UNY yang kini terus berbenah diri, terus meningkatkan reputasi akademik untu k memperoleh World Class University pada tahun 2025.”

Selanjutnya kepada ibu Sri Wening yang membawakan pidato dengan judul Identifikasi Perilaku Konsumtif dan Pengendaliannya,  Rektor menyampaikan,”Kita bisa manfaatkan bersama dimana perkembangan dunia yang kita ikuti terus berubah, kalau tidak mengikuti kita akan ketinggalan dan perilaku konsumtif ini salah satu dampak dari perkembangan itu, karena itu apa yang disampaikan ibu Prof. Dr. Sri Wening, M.Pd. mengingatkan kita mengingatkan kepada masyarakat bagaimana kita bisa mengendalikan perilaku konsumtif ini, meskipun sangat sulit.”

Di akhir sambutannya, Sutrisna menyampaikan,”Semoga kedua guru besar ini terus mengembangkan keilmuannya tidak hanya berhenti di guru besar, untuk terus bisa membina untuk lebih konsentrasi atau fokus pada researh-research di bidangnya sehingga melahirkan ilmu pengetahuan yang baru. Jumlah tamu undangan pada pengukuhan guru besar ini dibatasi karena masih di masa Pandemi Covid-19. Semua harus melaksanakan protokol kesehatan Covid-19, baik untuk panitia maupun tamu undangan. Diawali dengan pengukuran suhu di pintu gerbang masuk, cuci tangan memakai sabun atau menggunakan handsanitizer. Tetap mengenakan masker dan jaga jarak. Insyaallah kita dijauhkan dari Covid-19. Aamiin". (Sud).