Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi

“Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah mencetak ratusan guru SMK, khsusnya bidang teknik. Sejak ditunjuk Kemendikbud sebagai Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK), UNY memiliki tanggung jawab menyuplai guru SMK dan saat ini yang sangat urgnet adalah untuk Indonesia bagian timur”, tutur Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., saat menjadi Keynote Speakar dalam 3rd International Conference on Vocational and Tehnology (ICVET) di Hotel Eastparc(14/05/2014) yang termasuk dalam agenda Dies Natalis UNY ke 50.

Rektor UNY mengakui, meski banyak mencetak guru SMK berkualitas, kebutuhan akan guru SMK untuk wilayah Indonesia timur masih tinggi. Karenanya, UNY bertekad ingin mencapai target International Development Program (IDP) pendidikan vokasi pada 2017.

“Makin banyak calon guru yang ingin menambah kemampuan ilmu mereka sehingga peluang S-2 dan S-3 menjadi makin terbuka. Sayangnya, program yang kami miliki masih menyatu bagi semua disiplin ilmu keteknikan yakni, Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK)”, tutur Rektor UNY.

“Jadi bukan tidak mungkin kedepan UNY dapat membuka program magister teknik yang lebih spesifik, yakni fokus membuka program pendidikan yang fokus pada tiap bidang keilmuaan”, tambah Rektor UNY.

Sementara itu, Kepala institut Pendidikan Vokasional  TU Dresden, Prof. Thomas Kohler, yang hadir sebagai Pembicara Tamu menyoroti tentang pentingnya antara pelatihan dan pendidikan vokasi dengan pasar tenaga kerja untuk mendukung kekuatan pekerja profesional. “Di Jerman, hubungan antar-institusi dan organisasi menghasilkan sistem pendidikan vokasi yang kuat”, beber Kohler.

Namun disisi lain, kata Kohler, hal tersebut juga menjadi tantangan tersendiri bagi tren demografi dan teknologi Jerman . Semua pola kolaborasi antar institusi dan organisasi yang ada memberi nilai penting pada pendidikan dan pelatihan vokasi.

Sementara itu, Dr. Lomovtseva Natalya yang memberikan paparan melalui online video conference menekankan pada peranan pendidikan vokasi untuk melahirkan lapangan kerja baru demi memperkuat sektor ekonomi di masing-masing negara.

Hadir pula, Dr. Margarita Pavlova dari Grifith University, Australia serta  Prof. Numyoot Songthanapitak, Presiden Rajamangala University of Technology Thanyaburi (RMUTT), Thailand sebagai Invited Guests yang berbagi pandangan demi memberdayakan pendidikan dan pelatighan vokasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa. (hryo)