Upaya Hadirkan Pembelajaran Daring Inovatif

Pergeseran pembelajaran tatap muka ke online sejatinya memang menjadi kewajiban para dosen bukan hanya karena kondisi pandemic dan setelah 1 hingga hampir 2 tahun ini dalam situasi sekarang memang kita mesti dapat beradaptasi dengan baik sesuai dengan tuntutan era pendidkkan 4.0 sehingga pembelajaran bisa dilakukan dimana saja, kapan saja tanpa ada hambatan ruang dan waktu. Demikian disampaikan Andian Ari Anggraini, M.Sc. kala menjadi narasumber dalam seri Werbinar ke 4 Pengembangan Kapasitas Dosen Fakultas Teknik UNY 2021 dengan tema Refreshing pembelajaran daring inovatif (25/08/2021).

Andian menambahkan bahwa salah satu karakteristik pembelajaran di era pandemi atau pendidikan 4.0 adalah dengan video conference yang sangat mudah diimplmentasikan atau termasuk jenis sinkron maya. “Mahasiswa juga mesti dibekali dengan kesempatan menonton rekaman pembelajran berulang-ulang sehingga sebagai pendidik saat ini kemampuan membuat video sangat lah krusial,” ujar Dosen Pendidikan Tata Boga FT UNY ini. 

Media pembelajaran dan aktivitas mesti kawin tidak boleh berdiri sendiri dan saat ini sebagai dosen sudah semestinya kita membakali diri dengan kemampuan membuat video presentasi dan yang standard tinggi saat ini mesti dilengkapi dengan teknologi asistif sehingga mempermudah ABK.

“Sudah saatnya kita terus mengupdate diri dan juga mengupgrade peralatan kita dalam mengajar terutama dalam pembelajaran daring ini mulai dari laptop, microphone, drawing pad, lighting, green screen, webcame HD dan sebagainya,” terang Andian.

“Selain peralatan, kita juga harus semakin familiar dengan berbagai software yang mendukung proses pembelajaran kita seperti aplikasi intreksi saat video conference semacam Padlet, Miro, Mentimeter atau Slido atau aplikasi-aplikasi pembuat quiz seperti Quizizz dan Kahoot,” ujar Andian.

Sementara itu, Febrianto Amri Ristadi, M.Eng.Sc., yang juga didapuk sebagai narasumber pada sesi ini memaparkan mengenai Besmart E-learning UNY  yang sedang diupgrade pada H5P, salah satunya menambahkan resource yang dibuat menggunakan HTML5 dan dapat disematkan dengan metode iFrame dengan cukup mengambil link kontainernya saja.

“Selain itu, ada pula fitur interactive video yang memungkinkan sumber video diutilisasi dari penyedia video sharing seperti youtube kemudian menambahkan interaktivitas pada sebuah sumber video dengan begitu kita bisa mengawinkan antara learnng object dengan aktivitas bahkan didalamnya bisa dimasukkan penilaian,” terang Dosen Pendidikan Teknik Mesin FT UNY ini.

“Ada pula fitur virtual tour yang cocok untuk simulasi spasial dan dapat digunakan untuk familiarisasi kondisi di lapangan kemudian fitur database, workshop, dan advanced grading untuk penilaian,” tutupnya.