“WELTRON” WAYANG ELEKTRONIK KONTEMPORER

Wayang adalah salah satu peninggalan budaya di Indonesia. Peninggalan budaya yang diwariskan para leluhur memiliki nilai tinggi di mata Internasional. Wayang sudah diakui dalam dunia Internasional oleh UNESCO sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Dengan potensi tersebut, kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mempunyai inovasi terbaru dalam mengembangkan kreativitas terkait wayang yang bisa memperkenalkan nilai-nilai budaya bangsa dalam pergaulan dunia. Mereka adalah Muhammad Arbany Hafit Adhi Wijaya (Pend. Teknik Mekatonika), Eko Heriyanto Saputro (Pend. Teknik Mekatonika), Azka Fathia (Fisika) dan Kartika Permatasari (Pendiidkan Bahasa Inggris) dibawah bimbingan. Muhamad Ali, MT. 

Mereka mengembangkan WELTRON (Wayang Elektronik) berbahan Printed Circuit Board dan Microcontroller sebagai Inovasi Pelestarian Kesenian Wayang di Indonesia”. Arbany  menjelaskan bahwa tujuan pembuatan wayang elektronik ini adalah untuk meningkatkan ragam wayang yang ada di Indonesia dan untuk menarik minat anak-anak muda khususnya anak sekolah tingkat SMP dan SMA terhadap seni budaya Wayang. 

Menurut Muhammad Arbany, WELTRON berbentuk seperti wayang kulit dengan bahan dasar Printed Circuit Board dan akan dilengkapi dengan komponen elektronik di dalamnya. Komponen elektronik ini berfungsi sebagai piranti yang akan memproses variabel analog masukan sehingga wayang dapat berfungsi secara audio dan visual. Selain itu, wayang ini juga didesain khusus dengan motif-motif batik yang dipadu dengan rangkaian listrik yang tercetak diatas Printed Circuit Board.

“Weltron didesain mirip dengan karakter wayang yang dilengkapi dengan rangkaian elektronik sehingga dapat mengeluarkan suara karakter yang sesuai dan dalam setiap gerakannnya akan dihiasi dengan lampu warna-warni yang dikontrol oleh rangkaian elektronik,” terangnya.

“Dengan media wayang elektronik diharapkan anak-anak sekolah SMP dan SMA dapat lebih mengenal tokoh-tokoh pada cerita wayang, memahami karakteristiknya dan mengetahui cerita-cerita ketokohannya sebagai salah satu pelestarian budaya dan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia,” harapnya. 

“Penggabungan budaya kesenian tradisional dengan kecanggihan teknologi di era modern ini, akan membuat anak- anak dan kaum muda lebih tertarik mempelajari kesenian wayang semoga ini mampu memotivasi generasi muda untuk mempelajari kesenian wayang sehingga dapat mempertahankan nilai budaya tradisional melalui cara modern,” harapnya.

Inovasi terbaru yang dilakukan ini juga berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Karsa Cipta Tahun 2017.