Kolaborasi mahasiswa UNY-Yamaguchi hasilkan dua Konsep Desain Teknologi

Kolaborasi antara mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dengan mahasiswa Yamaguchi University menghasilkan dua konsep desain teknologi yakni alat transportasi ramah lingkungan untuk kawasan Malioboro serta mesin penanam kedelai. Kedua konsep desain tersebut dipresentasikan kelompok mahasiswa UNY-Yamaguchi di depan dosen-dosen jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY dan Pembimbing dari Yamaguchi, Prof. Shigeyuki Haruyama (18/09-2015) di ruang sidang KPLT FT UNY.

Kelompok pertama yakni  Yuki Ekimoto, Muhammad Bardan, Yondi Akhirudin, serta Risna Sari Dewi mencoba mengmbangkan sebuah alat transportasi ramah lingkungan untuk kawasan Malioboro. Alat yang ingin mereka kembangakan adalah becak listrik. Risna Sari, salah satu anggota kelompok, menuturkan bahwa pihaknya memimpikan kawasan Malioboro, sebagai landmark Yogyakarta, dapat terbebas dari polusi. “Kami ingin Malioboro menjadi “Motor Free Zone” sehingga akan membuat atmospher di sana menjadi lebih nyaman”, ujanrnya.

“Becak listrik yang ingin kami kembangkan, kata Intan, juga sebagai  moda transportasi yang tetap mempertahankan ciri dan budaya kota Yogyakarta”.

“Becak telah menjadi semacam ikon di kawasan Malioboro, dan kami ingin meningkatkan potensi tersebut dengan memberi sentuhan inovasi yakni menggabungkannya dengan tenaga listrik”, imbuhnya.

Sementara itu, kelompok kedua yang terdiri dari Sato Akinori, Ilham Surtani, Aris Munandar, dan Intan Ratnasari mempresentasikan  mesin penanam kedelai yang bertujuan untuk membantu petani. Risna, salah satu anggota kelompok, menjelaskan bahwa alatnya ini dapat mempercepat proses penanaman biji kedelai. “Selama ini kami amati bahwa penanaman biji kedelai masih dilakukan dengan cara tradisional yakni melubangi tanah dengan bambu kemudian memasukan biji satu per satu,” ungkap Intan, saat mempresentasikan konsep inovasinya.

“Alat kami mampu melubangi dan juga menempatkan benih kedelai langsung pada tiap lubang tersebut sehingga proses penanaman kedelai akan lebih efisien”, imbuhnya.

Dr. Wagiran, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, saat memberikan komentar, memberikan apresiasi pada kosep teknologi dari kedua kelompok mahasiswa itu. “Saya rasa mahasiswa telah bekerja dan bekerja sama dengan cukup gigih sehingga dapat menyelesaikan konsep desain ini sesuai dengan target yang ditetapkan”, ujar Wagiran.

“Tentu, tambah Wagiran, masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan pada inovasi tersebut dan sesi presentasi ini memang untuk menjaring feedback sebanyak-banyaknya sebagai bahan perbaikan bagi mahasiswa,” imbuhnya.