Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Presentasi di International CHIuXiD Conference 2015

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika tak pernah henti mengukir karya. Dua tim dari program studi Pendidikan Teknik Informatika jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY mendapat kesempatan presentasi karya dalam The 1st International Conference on Human-Computer Interaction and User Experience CHIuXiD di H Clarity, Cihampelas, Bandung. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 8-9 April 2015 ini adalah Konferensi Internasional yang mewadahi akademisi dan profesional dalam bidang CHI (Computer-Human Interaction) atau UX (User Experience) untuk seluruh dunia. Konferensi diselenggarakan oleh Universitas Katolik Parahyangan dengan partner ACM in-Cooperation.

ACM (Association for Computing Machinery) adalah salah satu computing society terbesar di dunia yang mewadahi bidang educational computing dan scientific computing. Dalam konferensi ini seluruh makalah yang masuk direview oleh reviewer dari berbagai negara diantaranya Brazil, Finlandia, India, Malaysia, Singapura, Australia, Zew Zealand, Amerika Serikat, Swedia, Prancis, Denmark, China dan juga dari Indonesia. Reviewer dari berbagai negara tersebut merupakan ahli dibidang Computer-Human Interaction/User Experience (CHI/UX). Tujuan dari konferensi ini adalah berbagi dan belajar tentang pengembangan CHI/UX, mendemontrasikan state-of-the-art interaksi antara produk dan layanan dari masing-masing peserta, mendiskusikan tantangan, solusi potensial dan inovasi terhadap interaksi yang efektif di dunia fisik dan digital masing-masing wilayah peserta konferensi.

Tim UNY yang lolos mempresentasikan karyanya adalah dari Emagine Labs yang beranggotakan Deni Kurnianto Nugroho (Angkatan 2013), Azhim Rosyed Ibrahim (Angkatan 2013) dan Fahmi Tyastomo (Angkatan 2013) dengan karya yang berjudul “FVS System” (Flood Victim’s School) dan Floodout yang beranggotakan Dayuanti (angkatan2012), Mochamad Noor Syamsu (Angkatan 2012) dan Inayati Makrifah (Angkatan 2013) dengan karya yang berjudul “Floodout”. Semua mahasiswa yang mengikuti acara tersebut berasal dari Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNY.

FVS System adalah sistem terintegrasi antara website dan mobile untuk membantu pemerintah daerah mencari dan memanggil relawan pengajar sekolah darurat di daerah yang terkena bencana banjir. FVS System terbagi menjadi 2, yaitu FVS Website dan FVS Apps. FVS Website yang digunakan pemerintah untuk mencari dan memanggil relawan pengajar serta dapat melakukan monitoring melalui sistem, sedangkan FVS Apps digunakan oleh relawan pengajar untuk mendapatkan informasi dan berkoordinasi dengan relawan pengajar satu sama lain. FVS Website berjalan diatas platform website, sedangkan FVS Apps saat ini dikembangkan di platform Android.Fitur yang terdapat dalam FVS Website adalah mengganti lokasi, melihat sekolah yang terkena dampak, melihat sekolah darurat, melihat statistik relawan dan fitur utamanya adalah Call Volunteer untuk memberikan informasi kepada relawan yang berada disekitar lokasi banjir tersebut. Selanjutnya fitur yang ada dalam FVS Apps adalah lihat notif, lihat riwayat mengajar, forum diskusi dan feedback. Relawan juga dapat melihat lokasi sekolah darurat, melihat relawan yang terdaftar, menerima dan menolak. 

Sementara Floodout adalah aplikasi mobile yang digunakan untuk memberikan hukuman kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan dengan mengambil gambar orang tersebut dan menyebarkannya sehingga orang yang membuang sampah tersebut akan malu. Selain itu pengguna juga dapat memberikan rating jumlah pelanggaran pada daerah tersebut sehingga akan terlihat daerah mana yang banyak dilakukan pelanggaran membuang sampah sembarangan.

Dalam kegiatan tersebut, dua tim dari UNY juga berhasil menyelesaikan tantangan 24 jam UX Design Challenge di Universitas Katolik Parahyangan sebelum mempresentasikannya dalam CHIuXiD Conference. Mereka menyiapkan poster, prototype software, paper, video dan slide presentasi dalam waktu 24 jam.

“Bisa belajar dari master HCI dan UX itu sebuah pengalaman yang berharga. Apalagi saya belum dapat matakuliah Interaksi Manusia-Komputer. Lumayan bisa mencuri start. Selain itu bisa presentasi dihadapan master UX dari beberapa perguruan tinggi ternama di dunia juga pengalaman yang mahal.”, ungkap Deni ketua dari tim Emagine Labs. Harapannya mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dapat terus berkarya dan ikut dalam kegiatan internasional semacam ini untuk menambah kapasitas ilmu yang dimiliki. (MIM/Deny)