Mahasiswa FT UNY Ikuti AVEC 2016 di Thailand

Singgih Bekti Worsito (Pendidikan Teknik Mekatronika) dan Catur Adi Nugroho (Pendidikan Teknik Informatika) dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mengikuti ASEAN Vocational and Engineering Camp (AVEC) 016 (3-10/07-2016) yang diselenggarakan oleh Rajamangala University of Technology Lanna (RMUTL), Thailand. Keikutsertaan kedua mahasiswa ini tidak terlepas dari status FT UNY yang merupakan bagian dari Asosiasi RAVTE - the Regional Association for Vocational Teacher Education in East and Southest Asia.

AVEC 2016 sendiri merupakan sebuah camp internasional yang dihususkan bagi mahasiswa dengan latarbelakang teknik untuk meningkatkan kreativitas melalui proyek desain teknologi. Camp ini bertujuan untuk memotivasi dan menginspirasi para engineer-muda dalam hal creative-design serta berperan sebagai forum kerjasama dan komunikasi mahasiswa Vokasi se-ASEAN. Fokus utama dari Camp ini adalah praktik penggunaan IoT –Internet of Things.

Selain Indonesia dan Thailand, negara-negara seperti Kamboja, Vietnam, Malaysia, Laos juga mengirimkan delegasinya..

Catur Adi Nugroho kepada tim Humas menceritakan keikutsertaannya yang benar-benar menuntut kreativitas dan kerjasama. “Disana, kami dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan mahasiswa-mahasiswa dari negara lain,” ujarnya.

“Kami diminta menciptakan solusi dari masalah yang ada disekitar lingkungan kampus RMUTL,” ujarnya.

“Kemudian kelompok saya menciptakan aplikasi yang kami beri nama MyAssistant. Aplikasi ini berfungsi untuk memberikan rekomendasi saat cuaca buruk terutama bagi para staf yang berkeja diluar kantor,” cerita Catur.

“Kemudian seluruh project dipamerkan dan diadakan sesi presentasi, Alhamdulillah, setelah melalui seluruh tahapan itu desain prototype aplikasi kami, MyAssistant, ditasbihkan sebagai aplikasi dengan Best-Technique.
“Satu hal mendasar yang saya pelajari dari camp ini adalah tentang pembuatan aplikasi atau software dengan penekanan dari sisi “user” karena selama ini sering dijumpai bahwa pembuatan aplikasi berangkat dari keinginan atau hasrat si pembuat itu sendiri,” tambah Catur.

“Selain tentang keteknikan, selama pelaksanaan camp jelas kami juga belajar banyak hal terutama tentang pemahaman bahasa dan budaya negara-negara ASEAN,” tutup Catur.