TIM PAPINKA FT UNY Raih Medali Emas Presentasi pada PIMNAS XXVIII

Tim PAPINKA (Palang Pintu Kereta Api Otomatis Berbasis Sensor Ultrasonic) dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta meraih emas dalam kategori presentasi pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXVIII yang diselenggarakan di Universitas Halu Oleo Kendari pada 5—9 Oktober 2015. Selain medali Emas pada presentasi, tim ini juga mendapatkan medali perunggu pada kategori poster.
Tim ini beranggotakan Dimas Imaduddin dari Prodi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Kiky Aprilia Yannik, Rizky dan Sigit dari Prodi Teknik Elektro, Hanafi Slamet dari Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika dengan Dosen Pembimbing Muhamad Ali, MT dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
PIMNAS sendiri merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa tingkat Nasional sebagai forum pertemuan ilmiah dan komunikasi karya-karya mahasiswa. Ada 5 bidang yang dikompetesikan pada PIMNAS yaitu PKM-P, PKM-M, PKM-K, PKM-KC dan PKM-T. PAPINKA termasuk dalam kategori PKM Karsa Cipta.
Pembuatan PAPINKA dilatar belakangi oleh tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api. PAPINKA merupakan sebuah prorotype palang pintu kereta api otomatis yang dilengkapi dengan countdown untuk memberikan informasi dan peringatan dini kepada pengguna jalan yang akan melewati lintasan kereta api.
Alat ini dikendalikan oleh mikrokontroler yang mendapat input dari sensor ultrasonik yang dipasang pada gate di jarak tertentu sebelum perlintasan kereta api. Input yang diberikan sensor ultrasonik berupa kecepatan kereta dan panjang kereta. Input tersebut kemudian diolah mikrokontoler untuk mendapatkan perhitungan mundur kedatangan kereta menuju perlintasan kereta dan akan menggerakkan palang kebawah serta menampilkan perhitungan waktu mundur pada seven segment yang dipasang di palang pintu perlintasan.
“Alat ini menampilkan perhitungan waktu mundur, sehingga diharapkan pengguna jalan dapat memperkirakan waktu tertutupnya palang pintu perlintasan kereta api sehingga dapat berhenti dengan nyaman dan aman,” ujar Dimas, ketua Tim.
Dengan alat ini, diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakan yang terjadi di perlintasan kereta api. Selain itu, alat ini dapat membantu penjaga lintasan kereta api pada saat bertugas serta dapat mengurangi resiko kecelakaan akibat kelalaian penjaga lintasan kereta api.
“Kedepan akan ada pengembangan lebih lanjut dari alat ini agar nantinya dapat secara nyata menurunkan tingkat kecelakaan di perlintasan kereta api” tutup Dimas.