Seminar Nasional Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Perencanaan (HMTPS) 2020

Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY menggelar kegiatan seminar nasional dengan tema “Pengembangan Kebijakan Konstruksi Berkelanjutan dalam Era Digital di Indonesia” pada Sabtu, 24 Oktober 2020. Seminar nasional dimulai dengan sambutan dari ketua panitia Fikri Wibowo yang mengatakan bahwa seminar nasional diikuti oleh kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa jurusan, dosen, dan mahasiswa lainnya. Kegiatan selanjutnya yaitu sambutan dari ketua HMTPS Hamid Imam Shalihin dan dilanjutkan sambutan dari Drs. Darmono, M.T. selaku wakil dekan III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) sekaligus membuka acara seminar nasional secara resmi. Moderator pada kegiatan ini yaitu Abdul Malik, M.Pd. yang merupakan dosen jurusan pendidikan teknik sipil dan perencanaan FT UNY.

Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan serangkaian acara pembekalan materi oleh beberapa pembicara. Pembicara pada seminar nasional yaitu Cakra Nagara, S.T., M.T., M.E. yang menyampaikan materi tentang “Kebijakan dalam Digital Konstruksi Berkelanjuta di Indonesia”, Ir. Fery Safaria, Msc., MBA. Yang menyampaikan materi tentang “Digitalisasi Industri Konstruksi sebagai Konsekuensi Revolusi Industri 4.0”, dan Dr. Ir. Slamet Widodo, S.T., M.T. yang meyampaikan materi tentang “Konsep Perencanaan Konstruksi Berkelanjutan”. 

Pembicara pertama yaitu Ir. Fery Safaria, M.T., MBA, IPM selaku General Manager Infrastructure Invesment PT Wijaya Karya dengan materi “Digitalisasi indutri Konstruksi sebagai Konsekuensi Revolusi Industry 4.0”. “Penggunaan teknologi di era 4.0 ini ditandai dengan penggabungan digital dan internet dan kemudian unsur kecepatan ketersediaan informasi,” ungkap Fery. 

Tantangan era ekonomi yang baru adalah perang harga industri konsumsi dan perang metode kerja. “Kita diadu berkompetisi untuk mendapatkan harga yang terbaik,” kata Fery. 3 keys of the new economy are better customer services, transparency & competition, and cost reduction. Materi selanjutnya yaitu tentang “Kebijakan dalam Digital Konstruksi Berkelanjutan di Indonesia” yang disampaikan oleh Cakra Nagara, S.T., M.T., M.E. selaku Kepala Balai Prasarana PermukimanWilayah Jawa Tengah. “Ada dua issue dunia, yang pertama adalah digital dan kedua adalah lingkungan,” kata Cakra. 

Lima misi presiden dalam RPJMN 2020-2024 yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan reformasi ekonomi. Kementrian PUPR punya harapan dan rencana ke depan untuk mendukung Indonesia yang lebih baik. Pembangunan infrastruktur perlu dukungan sumber daya konstruksi, yaitu dengan 5M man, machine, method, material, and money. 

Hal yang diberikan mentri PU untuk menghadapi era digital yaitu perkuatan internal PUPR menuju era digital dan perkuatan eksternal  mitra kerja dengan sistem digital SIBIMA konstruksi dan BIM. Pemunculan SIBIMA untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa dan perguruan tinggi terstandar atau tidak. 

Ada dua yang dikembangkan pemerintah yaitu SIBIMA dan BIM. Pengenalan awal SIBIMA konstruksi seperti gojek pada masyarakat dan sosialisasi profesi banyak pertentangan, tetapi lambat laun semuanya menuju ke arah digital. “Orang-orang yang ingin pada posisi nyaman akan tergerus juga. Orang-orang harus tetap berubah ke arah digital,” ungkap Cakra.

Pembicara ketiga yaitu Dr. Ir. Slamet Widodo, S.T., M.T. dengan materi “Konsep Perencanaan Konstruksi Berkelanjutan”. Menuarutnya terdapat empat sektor utama yang akan dikontribusikan atau disumbangkan dari sektor konstruksi yaitu lingkungan, sarana, sosial masyarakat, dan kesejahteraan masyarakat. Tiga hal sumbu utama dalam kegiatan konstruksi untuk bisa memenuhi prinsip sustainable yaitu sisi proses, resources, dan principles. (Ibninati-Rani)