Prof Sugiyono Bangun Masjid dari Hasil Royalti Karya Bukunya

Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd, telah memperlihatkan dedikasinya yang luar biasa dalam dunia literasi dengan menulis buku sebanyak 25 judul hingga saat ini. Semakin mengagumkan lagi, dari 25 buku tersebut, 20 di antaranya berkaitan dengan Metode Penelitian dan Statistik, membuktikan kualitas dan kontribusi beliau dalam bidang ini.

Namun, yang membuat prestasi beliau semakin istimewa adalah penggunaan sebagian royalti dari penjualan bukunya untuk membangun masjid di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Masjid yang memiliki luas bangunan 350m2 di atas tanah seluas 1.300m2 ini diberi nama "MASJID PROF. DR. SUGIYONO RUSTI" dan telah diresmikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, pada tanggal 28 Agustus 2022.

Peresmian masjid tersebut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, PDTT, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sumaryanto, MKes, Direktur Pendidikan Kejuruan Kemendikbudristek, Dr. Wardana Sugianto, MPd, Bupati Banyumas, Camat Kebasen, dan Kepala Desa Cindaga. Acara peresmian juga diramaikan dengan pengajian yang bertema "Amalan Membangun Masjid" oleh Prof. Dr. Ahmad Dardiri, M.Hum, dosen UNY.

Menteri Abdul Halim mengungkapkan apresiasi terhadap keputusan Prof. Dr. Sugiyono untuk membangun masjid dengan namanya. Ia menekankan bahwa meskipun masjid dengan nama politikus, pelaku bisnis, dan kiai sudah ada beberapa, masjid dengan nama seorang dosen seperti Masjid Prof. Dr. Sugiyono-Rusti adalah yang pertama. Menteri berharap bahwa tindakan ini dapat menginspirasi dosen-dosen lain untuk berkontribusi dalam pembangunan masjid.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid tersebut juga diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Menteri Abdul Halim berdoa agar masjid tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan para musafir yang singgah, serta menjadi masjid yang makmur dalam semua aspek kehidupan.

Tindakan Prof. Dr. Sugiyono adalah bukti nyata bahwa akademisi juga dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Semoga keberlanjutan upaya beliau dan inspirasi yang diberikannya dapat mendorong lebih banyak kontribusi positif dari kalangan pendidik.