Promosikana Budaya Lokal Kepada Mahasiswa Asing

Jurusan Pendidikan Tata Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (PTBB FT UNY) menyelenggarakan International Short Course (ISC) yang merupakan pembelajaran singkat bagi mahasiswa asing untuk mempelajari budaya Indonesia (28-30/10/2022). International Short Course PTBB FT UNY dengan tema Indonesian Traditional Culinary, Fashion Design and Beauty Make up diadakan setiap satu tahun sekali dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa asing berkaitan makanan traditional Indonesia, batik, baju adat dan make up tradisional Indonesia.  

Adam Jerusalem, Ph.D., ketua jurusan PTBB FT UNY menjelaskan bahwa Program short course ini terdiri atas beberapa macam keilmuan diantaranya Indonesian Traditional Culinary, Traditional Costume, dan Batik Class. “Program ISC dilaksanakan dengan lama pelatihan sekitar 15 jam dengan diikuti 14 mahasiswa asing yang berasal dari Sudan, Kazakhstan, Zimbabwe, Yaman dan Mesir,” jelas Adam.

Pada hari pertama, peserta mengikuti Batik Class dengan mempelajari pengetahuan dasar batik. “Mereka membuat stola, mulai dengan mendesain batik pada kain kemudian mencanting menggunakan malam,” terang Adam.

“Berikutnya nereka mengikuti Indonesian Traditional Culinary class and Traditional Costume class, di sini mereka mempelajari pengetahuan bahan masakan Indonesia, peralatan dapur, hygiene dan keselamatan kerja di dapur,” bebernya.

Mahasiswa asing juga melaksanakan praktik pembuatan aneka jenis makanan traditional Indonesia yaitu makanan sepinggan (pempek), kue tradisional Indonesia (Putu Ayu) dan Kletikan (Onde-onde Pecah).
“Sedangkan pada program Traditional Costume class peserta mempelajari berkaitan konsep berkain tradisional gaya Yogyakarta, peralatan berkain dan praktik memakai busana tradisional gaya Yogyakarta,” lanjutnya.

Pada hari terakhir, peserta diajak mengenal peninggalan sejarah di Candi Plaosan dengan menggunakan sepeda Onthel dan baju tradisional Indonesia. Selain itu peserta juga mengunjungi UMKM diantaranya sentra pembuatan emping.

“Mereka juga kami kenalkan dengan beberapa kesenian musik tradiosional seperti gamelan dan angklung,” ucap Adam.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa asing untuk segera menyesuaiakn diri dan mendekatkan mereka dengan lingkungan baru. Selain itu, agenda ini juga bertujuan unutk mempromosikan budaya bangsa ke masyarakat internasional,” tutup Adam.