Tim Karnaval FT UNY Sang Juara Bertahan Carnival Road to Jogja Fashion Week

Yogyakarta (06/10/2018) – Tim Karnaval Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, selama 11 kali berturut-turut 2008 – 2018, meraih Juara I  Lomba Carnival Road to Jogja Fashion Week dimana acara ini merupakan salah satu rangkaian acara Jogja International Batik Biennale 2018 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada event ini Tim Karnaval FT UNY terdiri dari Karnaval FT UNY, Plumeria, dan 7a+ (Seven A Plus). Sebanyak 25 kelompok karnaval dan 25 peserta lomba busana serta riasan fantasi ikut serta dalam ajang ini.

Afif Ghurub Bestari, M.Pd., dosen pembimbing Tim Karnaval FT UNY menuturkan bahwa perlombaan kali ini cukup ketat karena timnya harus bersaing dengan tim-tim lain yang terdiri dari 18 kelompok dari wilayah DIY dan tujuh kelompok dari luar DIY. “Beberapa kota yang mengirimkan perwakilannya dalam event ini antara lain Solo dengan empat tim, kemudian dari Magelang, Salatiga dan Banyuwangi masing-masing satu tim,” ujar Afif Ghurub.

Karnaval ini dilaksanakan di sepanjang Jalan Malioboro dan kantor Dinas Pariwisata Provinsi DIY sebagai titik start sedangkan finish point-nya di Alun-Alun Utara. Setelah memukau melalui karnaval, 10 tim kemudian dipilih sebagai nominasi juara, yang selanjutnya perform di atas panggung Jogja International Batik Bienalle atau JIBB 2018. Tema kegiatan Jogja International Batik Bienalle atau JIBB 2018. Tema JIBB 2018 sendiri adalah “Innovation for Sustainable Future” yang memiliki arti inovasi untuk masa depan berkelanjutan.   

Afif Ghurub menjelaskan bahwa pada Jogja Fashion Week (JIBB 2018) ini, Tim Karnaval FT UNY mengusung tema Plumeria “Kusuma Nusa”, Kusuma Nusa merepresentasikan atau menunjukan berbagai ragam bunga yang ada di nusantara (Indonesia). “Bunga dapat diartikan secara benda artinya sebagai bunga atau bunga sebagai sesuatu nan indah yang menunjukkan kekayaan budaya bangsa Indonesia dalam hal ini dalah batik,” beber Afif Ghurub.

“Batik juga bisa diartikan suatu bunga yg harus selalu dijaga keindahan dan keharumanya karena merupakan salah satu peninggalan atau warisan budaya bansga Indonesia,” lanjut Afif Ghurub.
Totalitas peserta karnaval sangat diapresiasi karena 70 persen menggunakan kain batik, baik batik tulis atau batik cap pada kostumnya . Ketua DEKRANASDA DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengatakan, sesuai arahan Gubernur DIY batik merupakan folk art craft yang telah mendapatkan apresiasi tinggi Nasional dan Dunia sehingga karnaval ini bertujuan meningkatkan brand DIY yang ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia. 

Secara detail keputusan tim juri adalah Juara 1 diraih oleh Plumeria (Tim Karnaval FT UNY), Juara 2 diraih SMK N 6 Jogja, dan Juara 3 untuk SMK N 1 Saptosari. Juara Harapan 1 adalah 7a+ atau Seven A Plus (Tim Karnaval FT UNY), Juara Harapan 2 diraih Salatiga Carnival, dan Juara Harapan 3 untuk Sanggar RnB. (Ratu Rifat Nabilasari)