STRATEGI PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI

Pandemi Covid 19 membawa dampak besar pada semua bidang, salah satunya yaitu bidang pendidikan. Saat ini proses pembelajaran dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Mesin Fakultas Teknik UNY pada Sabtu (26/09/2020) menggelar Kuliah Umum tentang “Strategi Pembelajaran Daring, Selama Pandemi” yang dilaksanakan via zoom.

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa, tetapi dilakukan melalui online dengan menggunakan jaringan internet.

Pada praktiknya pembelajaran daring memiliki banyak keterbatasan dan hambatan yang ditemui. Hambatan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti tidak meratanya jaringan internet dan fasilitas teknologi yang kurang memadai. 

“Terdapat berbagai hambatan atau keterbatasan yaitu perkuliahan masih daring, teori dan praktik tidak seideal saat tatap muka tetapi tetap memfasilitasi agar perkuluahan berjalan baik” ungkap Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D., selaku dekan FT UNY.

Dalam sambutannya, Ahmad Amanullah Rabbani selaku Ketua HIMA Mesin menyampaikan harapannya kepada para peserta kuliah umum.

“Kuliah umum ini diharapkan dapat menata strategi pembelajaran yang efektif dan efisien disaat pandemi” ujar Ahmad. 

Dr. Apri Nuryanto, S.Pd., S.T., M.T. (Ketua Jurusan JPTM FT UNY) berkesempatan mengisi kegiatan kuliah umum. Materinya menjelaskan tentang implementasi model pembelajaran daring era 4.0, yaitu literasi, inovasi dan disrupsi. Dalam materinya, Apri juga memaparkan top 10 skill important in the workforce.

Selain itu, Febrianto Amri Ristadi, S.T., M.Eng.Sc. (Dosen JPTM FT UNY), juga berkesempatan mengisi kegiatan kuliah umum untuk membawakan beberapa materi. Salah satunya yaitu tenteng strategi berlajar yang sesuai. 

Dalam pemaparan materinya, Febrianto menjelaskan empat strategi belajar, yaitu visual leaners, auditory leaners, kinesthetic leaners, dan read/write leaners. 

Menurut Febrianto, mahasiswa diharapkan tidak terpaku pada satu strategi saja tetapi juga bisa menggunakan strategi yang lain, sehingga dapat terakomodasi dan tidak tertinggal belajarnya. Hal tersebut juga disampaikan dalam materinya tentang blended learning agar semua gaya belajar terakomodasi. (Ibninati/Rani)