WEBINAR F2B: Memanfaatkan Peluang Inovasi Food, Fashion, and Beauty di Tengah Pandemi

Minggu (11/10) Himpunan Mahasiswa Boga & Busana (Himagana) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan webinar F2B dengan mengusung tema “Memanfaatkan Peluang Inovasi Food, Fashion, and Beauty di Tengah Pandemi”. Acara tersebut dilaksanakan secara daring melalui Zoom. Pandemi Covid-19 membawa dampak besar pada perekonomian di Indonesia, termasuk usaha dalam bidang boga, busana, dan rias. Sehingga para pelaku bisnis dituntut untuk terus kreatif memunculkan berbagai inovasi  di tengah pandemi.

Webinar F2B menghadirkan tiga narasumber yaitu Fickri Rahmawan (Top 10 Master Chef Indonesia Season 5), Ali Charisma (National Chairman of Indonesia Fashion Chamber), dan Amry Shopia (Makeup Artist). Acara tersebut dibuka dengan sambutan Dr. Mutiara Nugraheni, M.Si. (Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana) dan Drs. Darmono, M.T. (Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) dimoderatori oleh Yhola Kiki N (Lulusan terbaik Pend. Teknik Boga FT UNY 2020). 

Fickri Rahmawan dalam penyampaian materi menekankan pada pentingnya inovasi dalam bisnis. Inovasi dalam bisnis bisa membuat persaingan dagang semakin kompetitif, sehingga pelaku usaha yang melakukan inovasi yang out of the box dan berkualitas biasanya akan memenangkan pasar. 

Adapun cara menciptakan inovasi menurut Fickri yaitu dengan market research, ideas, screaning and testing, market test, ideas, marketing plan, dan launch. Ketika akan berinovasi pasti ada banyak kendala dan ketakutan, namun itu semua harus dihilangkan. Percuma jika inovasi bagus, tetapi takut pada apa yang belum terjadi, “Inovasi harus melangkah ke depan bukan melangkah di tempat. Biasakan dari sekarang berinovasi untuk tiga bulan ke depan atau minimal dua bulan. Berinovasi sejauh mungkin.” Paparnya. 

Sementara itu, Ali Charisma mengatakan bahwa kita harus menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Dengan menurunnya permintaan pasar, diperlukan perluasan area mangsa pasar dengan menyesuaikan Brand DNA dengan kondisi sekarang. Menggunakan berbagai strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pandemi. Perubahan cara komunikasi menyebabkan perubahan penjualan menjadi online adalah sebuah keharusan.

“Mari kita semangat berinovasi. Harus percaya diri. Kita harus memiliki modal berpikiran positif. Saya yakin adik-adik semua dapat menjadi pelaku bisnis yang bersaing baik secara nasional maupun internasional. Semangat!” ujar Ali.

Sedangkan Amry Sophia mengatakan bahwa pelayanan dan pendekatan intens kepada customer penting dilakukan. Hasil make up dapat dilihat melalui feeds Instagram. Selain itu juga dibutuhkan langkah ekstra untuk menjelaskan tentang jasa dan produk yang menarik kepada pelanggan.

Langkah yang dapat dilakukan dengan cara membuat paket akad di rumah saja, paket all in one kolaborasi dengan wedding organizer, mengasah skill make up & membuat portofolio, promo make up dengan berbagai vendor, live Instagram bersama brand kosmetik & sharing, beauty class online dan dapat bergabung dengan komunitas vendor. 

“Yang penting kalian harus percaya diri. Asah skill, banyakin portofolio, banyakin kerjasama dengan vendor. Tetap semangat dan tetap berusaha.” tambahnya.

Kreatif dan inovatif terkait produk ataupun mekanisme pemasaran produk penting untuk dilakukan agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19, sehingga perekonomian di Indonesia tetap berjalan dengan sebagaimana mestinya. (Lia-Rani/Humas FT)