Kompas Group dukung Posko Bantuan Logistik FT UNY

Pandemi virus corona yang sampai saat ini belum berakhir membuat masa belajar dirumah di sekolah dan kampus seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) diperpanjang. Kondis ini tak pelak mempersulit dalam mencari kebutuhan pokok selain karena masalah keuangan juga banyak warung yang sudah ditutup. Mahasiswa yang terdampak dengan pandemi ini merupakan mahasiswa yang berasal dari luar kota yang belum bisa pulang ke kampung halaman dan harus berdiam diri untuk sementara waktu di tempat tinggal mereka.

Kondisi ini mendorong Kompas Group untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa FT UNY yang terdampak dengan mengirimkan berupa paket sembako. Bantuan ini disalurkan oleh Kompas Group melalui Posko Bantuan Logistik Mahasiswa FT UNY yang diusung oleh UKMF KPALH CARABINER (Unit Kegiatan Fakultas Komunitas Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup Carabiner) serta BEM FT UNY. 

Tiyo Awaludin Maseno dari UKMF KPALH Carabiner selaku Koordinator Posko Bantuan Logistik Mahasiswa FT UNY menerangkan bahwa posko ini sudah dua kali didirikan. Posko yang pertama didirikan pada tanggal 4 April 2020 sampai dengan 10 April 2020 dengan bantuan berasal dari iuran Pegawai Fakultas Teknik UNY. 

“Sedangkan untuk posko yang kedua ini, berasal dari bantuan Kompas Group ini,” ujarnya.

“Setelah berakhirnya masa kerja posko yang pertama, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FT UNY, Darmono, M.T meminta rekapan data dari tim kami terhadap 129 Mahasiswa FT UNY yang terdampak yang mendapatkan bantuan dari posko yang pertama kemarin. Setelah itu kami diminta untuk mengambil paket sembako yang berasal dari bantuan Kompas Group di Auditorium UNY dan menyalurkannya kepada mahasiswa”, terangnya. 

Seluruh paket sembako yang disalurkan melalui posko kali ini adalah sebanyak 800 paket sembako dari Kompas Group dan 200 paket sembako dari rektorat. Bantuan paket sembako ini disalurkan kepada Mahasiswa FT UNY yang terdampak sebanyak 234 mahasiswa. 

“Jumlah ini jauh berbeda dengan data posko yang pertama yang sejumlah 129 mahasiswa dengan tambahan mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Mesin yang secara bersamaan membuka posko tersendiri di jurusan masing-masing,” jelas Tyo.

Tiyo menjelaskan teknis pembagian sembako sendiri seperti waktu posko awal kemarin, kita data terlebih dahulu sebanyak 234 mahasiswa dan kita masukkan kedalam Grup WhasApp, kemudian kita berikan prosedur pengambilan logistik sesuai tahapan yang telah diatur yakni cuci tangan, tahap penyemprotan disinfektan, pengukuran suhu tubuh, melakukan presensi, setalah itu pengambilan paket sembako.