PT. KAI Gandeng FT UNY dalam Magang Mahasiswa Bersertifikat

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggandeng Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dan beberapa kampus lainnya dalam program magang mahasiswa bersertifikat. Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) ini dipelopori oleh Forum Human Capital Indonesia badan usaha milik negara (FHCI BUMN) yang menyiapkan 8.000 posisi magang untuk mahasiswa aktif selama tahun 2019. PMMB FHCI sendiri selama 2019 akan dilakukan di 142 BUMN. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Ir. Widarto, M.Pd., dengan Direktur SDM dan Umum PT Kereta Api Indonesia (KAI), R. Ruli Adi, di kantor Pusat PT. KAI, Bandung. (14/02-2019).  

Program magang bersertifikat yang dimaksud adalah pelatihan kerja mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta di bawah bimbingan dan pengawasan pejabat atau pegawai PT. KAI dalam rangka penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja di bidang Perawatan Sarana Perkeretaapian. Di akhir program magang ini, mahasiswa yang dinyatakan lulus akan mendapat sertifikat dari PT. KAI.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Ir. Widarto, M.Pd., menjelaskkan bahwa mahasiswa yang terlibat dalam program ini adalah mereka yang berlatarbelakang Teknik Elektro dan Teknik Mesin. “Merka akan praktik kerja di Unit Pelaksana Teknik Balai Yasa yang ditunjuk PT. KAI selama periode bulan Maret hingga Agustus 2019,” jelas Widarto.

“Program magang bersertifikat ini diharapkan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyalurkan potensi dan menggali pengalaman untuk belajar langsung dengan tenaga profesional di dunia kerja,” lanjut Widarto.

Menurut Widarto, program itu memiliki fungsi strategis untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa serta sebagai pengembangan pendidikan vokasional berbasis kompetensi. “Program ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan siap kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan industri.

Model magang besertifikat juga makin penting karena lanskap industri telah bergeser menuju revolusi industri 4.0 berbasis Teknologi Informasi (TI). “Muncul kekhawatiran bahwa ke depan TI menggantikan peran tenaga kerja di industri dan kemungkinan tersebut mesti diantisipasi,” tambah Widarto.  

“Revolusi industri 4.0 sendiri mesti dijadikan early warning dalam upaya meningkatkan kualitas SDM karena hanya SDM berkualitas lah yang pada akhirnya akan memenangi persaingan di masa depan,” tutupnya.