Seminar Futurepreneur dari Klik Indonesia

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Informatika (HIMANIKA) FT UNY menyelenggarakan seminar bersama Klik Indonesia bertajuk “Bangun Kemandirian Teknologi Informasi Bangsa”. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu (27/05/2015) di gedung KPLT FT UNY. Klik Indonesia menghadirkan James F. Tomasouw (Futurepreneur Indonesia), Aulia Faqih Rifa’I (UIN Yogyakarta), Ifa Alif (Kwikku Nusantara), Sapto Anggo (Chief Community dan News room Officer Kapanlagi Network), dan perwakilan Intel Indonesia. Peserta terdiri dari mahasiswa UNY dan SMK/SMA Yogyakarta.

Dua pembicara pertama dari Intel Indonesia membahas tentang NUC (Next Unit of Computing) dan IoT (Internet of Things). NUC adalah produk dari Intel sebagai pengganti PC yang selama ini memakan daya listrik yang besar. NUC berukuran mini portable dengan hanya memakan daya listrik yang kecil namun, kemampuannya sama dengan PC. NUC dapat dirakit dengan memasang processor yang berbeda. Selain NUC, produk Intel yang lain adalah Intel Compute Stick, ukurannya seperti Flashdisk namun memiliki kemampuan yang sama dengan PC.

Pengenalan mengenai IoT juga dipaparkan secara jelas dalam kegiatan ini.IoT yang berarti segala sesuatu terhubung dengan internet. Intel mendukung developer dalam mengembangkan produk berbasis internet, produk IoT dari Intel seperti Intel Galileo dan Intel Edison.

“IoT itu misalnya, ketika persediaan telur di dalam kulkas habis, dia akan mengirimkan notifikasi kepada pengguna apakah ingin membeli telur atau tidak, ketika pengguna memilih untuk membeli maka kulkas akan mengirimkan informasi pembelian telur kepada supermarket yang nantinya akan dikirimkan ke rumah pengguna” Ujar Aulia Faqih sebagai Intel Innovator Indonesia.

Pembicara kedua adalah bapak Sapto Anggoro Chief Community dan Newsroom Officer Kapanlagi Network dengan tajuk “dari Indonesia menuju pentas dunia” . Kapanlagi Network merupakan keluarga perusahaan dari Merdeka.com dan Kapanlagi.com. Bapak Sapto menjelaskan bahwa kemampuan orang Indonesia sudah diakui secara International seperti penemu 4G di Jepang, namun lebih memilih berkarir di Jepang karena kurang dihargai di Indonesia.

“Apapun karya anak bangsa Indonesia kita harus menghargai walaupun karya itu sudah ada dan kalau bisa kita harus memberikan dukungan dan masukan yang membangun” Ujar Bapak Sapto.

Pembicara ketiga adalah Ifa Alif dari Kwikku Nusantara membahas tentang Digital Start Up. Kwikku Nusantara merupakan sebuah social media Indonesia dengan 56.000 pengguna dengan berbagai Bahasa daerah dan sticker khas Indonesia. Menurut Ifa Alif dalam membangun sebuah Digital Start Up perlu sebuah tim yang ideal, Ifa Alif mengilustrasikan tim yang ideal adalah Hacker(Coding), Hipster(User Interface), dan Hustler(Costumer discovery). Bisnis IT merupakan bisnis yang sangat besar, menurut Forbes 4 dari 10 orang terkaya berasal dari perusahaan Facebook.

Pembicara keempat adalah James F. Tomasouw dari Futurepreneur Indonesia, beliu memotivasi peserta seminar untuk segera menggunakan aplikasi asli Indonesia. Menurut Beliau, Indonesia hanya sebagai pengguna aplikasi social media gratis dari luar negeri, akibatnya pengguna menyumbang defisit ke Negara nomor dua dibidang perdagangan karena Indonesia harus membayar konten dari server luar negeri. Melalui seminar Futurepreneur, beliau menyampaikan bahwa orang Indonesia harus bangga menggunakan aplikasi Indonesia, beliau juga menunjukkan aplikasi media social Zohib dan Kwikku asli Indonesia.

Menurut Sagita Arief Pambudi salah satu peserta Seminar dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Seminar dari Klik Indonesia sangat bermanfaat. “Seminar ini sangat bermanfaat karena saya bisa tau peluang-peluang dalam merintis bisnis dalam bidang IT.” Ujar Sagita. (afr/MIM)