Tim PPPUD UNY Dampingi PT Wastraloka Indo Kreasi

Pandemi Covid-19 memang menghantam sektor usaha. Sebagian besar pelaku usaha  tak mampu menjalankan bisnis mereka akibat kondisi ekonomi yang stagnan, bahkan mengalami penurunan cukup drastis. Daya beli masyarakat pun berkurang karena harus meminimalisasi aktivitas di luar rumah. Namun, ada juga usaha yang mengalami peningkatan, terutama pada industri kreatif yang sangat adaptif terhadap situasi pandemi saat ini. Brand Wastraloka dengan payung hukum badan usaha PT Wastraloka Indo Kreasi yang berlokasi di Yogyakarta dan Klaten ini termasuk salah satu usaha yang mampu bertahan, bahkan berkembang saat pandemi ini. Bersama Wastraloka, tim pengabdi dari Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) dalam Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) di PT Wastraloka  Indo Kreasi yang berada di Klaten, Jawa Tengah.  Tim PPPUD ini terdiri atas tiga dosen pendamping, dua dosen dari Fakultas Teknik, Ir Rustam Asnawi, M.T., PhD. dan Dr. phil. Nurhening Yuniarti, M.T., serta satu dosen dari Fakultas Bahasa dan Seni, Ismadi, M.Pd.  Program PPPUD ini sudah berjalan selama tiga tahun, mulai 2018 hingga 2020 dengan beberapa target pencapaian yang ditetapkan. Bidang yang menjadi prioritas dari tim pengabdi, yaitu produksi, manajemen,SDM, dan pemasaran. 
Dengan mengolah bahan enamel dan kaleng sisa pabrik kulkas, Wastraloka menghadirkan kreasi dekorasi rumah yang antik, unik, artistik, dan otentik. Berbekal inovasi tanpa henti, Wastraloka mampu mempertahankan bahkan mengembangkan jangkauan pasar lokal dan mancanegara.  Eni Anjayani, pemilik usaha Wastraloka ini menyadari inovasi saja tidak cukup untuk mengembangkan usaha. Penataan usaha sangat perlu agar lebih siap dan dapat berperan menyambut pasar global. Beruntungnya, niat kuat untuk menata usaha ini mempertemukannya dengan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) dari Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional.
“Selama pendampingan, berbagai kemajuan dicapai oleh Wastraloka. Mulai dari peningkatan kapasitas produksi melalui perbaikan SOP dan penambahan alat dan teknologi produksi,  kualitas SDM yang makin profesional, lahirnya berbagai diversifikasi produk  untuk pasar dalam negeri dan mancanegara, jangkauan  pemasaran  semakin luas baik on line maupun offline, peningkatan manajemen perusahaan dan kualitas produk, serta cara penyiapan dokumen ekspor,” ujar Eni.
 Kini dengan berbagai kemajuan tersebut,  produk Wastraloka tidak hanya diterima di dalam negeri, bahkan telah menembus pasar ekspor ke mancanegara seperti Singapura, Malaysia, Korea, Australia, dan Belanda. (hryo)